Debat ‘Panas’ Kabinet Israel Soal Pemerintah Otonomi Nasional Palestina

Share

POROS PERLAWANAN – Sebuah harian ZIonis mengungkap detail rapat Kabinet Israel pada Minggu malam terkait cara menyikapi Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) pimpinan Mahmoud Abbas. Kabinet Israel berdebat sengit soal penguatan atau pelemahan PNA.

Diberitakan al-Alam, Yedioth Ahronoth (YA) dalam laporannya menulis, “Kantor PM Israel pada Minggu malam 9 Juli merilis statemen terkait keberhasilan Kabinet Keamanan (Kabinet yang terdiri dari sejumlah menteri kunci dan keamanan) untuk mengambil langkah guna mencegah runtuhnya PNA”.

Menurut YA, syarat-syarat untuk tindakan penguatan PNA ini mencakup pemberhentian segala aktivitas politik-hukum anti-Zionis, termasuk gugatan di pengadilan internasional, penghapusan konten anti-Zionis di buku-buku pelajaran Palestina, pemutusan gaji keluarga tawanan dan syuhada Palestina, serta penghentian pembangunan di Kawasan C di Tepi Barat. Syarat-syarat ini mesti dipenuhi PNA agar bisa mendapatkan sejumlah kelonggaran parsial dari Rezim Zionis.

Kelonggaran parsial ini tidak membutuhkan persetujuan Kabinet Israel, namun tidak meliputi sejumlah item, seperti diskon untuk BBM dan penghapusan sebagian dari utang-utang PNA.

YA melaporkan, rapat pada Minggu malam itu berlangsung panas karena adanya penentangan frontal dari Menteri Keamanan Domestik, Itamar Ben-Gvir, yang menolak segala bentuk kelonggaran bagi PNA.

Ben-Gvir mengatakan, “Kalian berkhayal bahwa kebencian PNA kepada kita tidak sebesar kebencian Hamas kepada kita… Mereka dalam buku-buku pelajaran menghendaki pembunuhan orang Yahudi dan menganggap kita najis. PNA memberikan gaji kepada para teroris dan pada akhirnya akan mengangkat senjata melawan kita. Dalam kondisi ini, apakah kalian ingin memperkuat PNA?”

Seorang pejabat senior keamanan, yang namanya tidak disebut dalam laporan YA, mengatakan, “PNA mengarahkan senjatanya ke semua faksi Palestina, bukan hanya Hamas.” Tapi Ben-Gvir langsung menukas, “Kalian cuma berkhayal. JIka mereka menjadi kuat, mereka akan mengarahkan senjata kepada para serdadu kita. Ini sudah terjadi sebelumnya.”

Dalam rapat itu, sejumlah pejabat keamanan Israel memperingatkan bahwa PNA dalam kondisi sulit dan berada di ambang kejatuhan. Sebab itu, Israel harus memperkuat PNA dan menghindarkannya dari keruntuhan. Namun salah seorang menteri Israel berkata, “Kondisi mereka (PNA) lebih baik dari yang kalian bayangkan.”

“Dalam rapat ini, lantaran adanya penentangan sebagian hadirin terhadap segala bentuk kelonggaran ekonomi, diputuskan bahwa PNA hanya akan diperkuat dengan tindakan-tindakan yang beraspek sosial dan vital saja”, pungkas YA.

Banyak pengamat yang berpendapat bahwa PNA dalam tahun-tahun lalu bekerja sebagai tangan keamanan Rezim Zionis. Namun kinerjanya tidak bisa membuat puas Tel Aviv.