Fraksi Hizbullah Peringatkan Pemerintah Tak Terperangkap Jebakan AS untuk Lebanon

Share

POROS PERLAWANAN – Fraksi al-Wafa (yang berafiliasi kepada Hizbullah) dalam rapatnya pada Kamis kemarin mengingatkan Pemerintah Lebanon agar jangan terjebak perangkap AS, yang berupaya membuka celah normalisasi hubungan Beirut dengan Tel Aviv.

Dinukil Fars dari al-Ahed, fraksi al-Wafa di awal statemennya menyinggung pidato Sekjen Hizbullah pada Selasa lalu.

“Sayyid Hasan Nasrallah bicara tentang pentingnya Perlawanan dalam melindungi identitas Lebanon dan prinsip-prinsip fundamental di mukadimah UUD Lebanon, juga peran Perlawanan dalam menjaga keharmonisan dan partisipasi dalam membangun dasar-dasar Negara. Ini adalah hal yang layak dipandang secara objektif dan adil, bukan ditentang secara sengaja,” tandas al-Wafa.

“Sekjen Hizbullah telah menegaskan, Perlawanan akan mendukung pembuatan proyek-proyek yang membantu pengembangan negara, serta memenuhi kebutuhan masyarakat Lebanon dalam bidang kesehatan, pembinaan, pendidikan, dan kondisi mata pencaharian serta kesejahteraan masyarakat.”

“Di sekitar kejadian-kejadian terbaru terkait topik penentuan perbatasan laut, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mediasi AS berusaha menciptakan kondisi tertentu, agar bisa membuka celah untuk normalisasi Lebanon dengan Musuh Zionis di masa depan.”

Fraksi al-Wafa menegaskan kembali pendiriannya bahwa penentuan perbatasan ada di tangan Pemerintah Lebanon, lalu menambahkan, ”Meski demikian, tugas nasional Pemerintah adalah menarik perhatian para pejabat terkait ke arah perangkap-perangkap yang dipasang mediator AS, sehingga bisa terhindar dari bahaya celah-celah normalisasi dengan Musuh Zionis. Dengan dalih apa pun, normalisasi tidak bisa diterima dan harus ditolak sepenuhnya.”

Perundingan tidak langsung antara Lebanon dan Israel terkait penentuan batas laut telah dimulai sejak Oktober 2020 di bawah pengawasan PBB dan dengan mediasi AS. Hingga kini, perundingan ini telah berjalan sebanyak 5 putaran, dan yang terakhir adalah Mei tahun lalu.

Keseluruhan luas kawasan minyak perairan Lebanon sekitar 22 ribu km persegi. Sedangkan yang dipersengketakan dengan Israel adalah seluas 854 km persegi. Kawasan ini dibagi menjadi 10 blok, yang salah satunya adalah blok minyak No 9.