Gagal Yakinkan DK PBB, Washington Beralih Tekan IAEA Perpanjang Embargo Senjata Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, setelah gagal meyakinkan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk memperpanjang embargo senjata atas Iran, Amerika Serikat melobi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam usahanya mematikan kesepakatan nuklir 2015 dan menempatkan lebih banyak tekanan pada Teheran.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook bertemu dengan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi di Wina pada hari Rabu “untuk membahas pekerjaan verifikasi IAEA di Iran dan untuk menyatakan dukungan penuh pada profesionalisme dan objektivitas Badan tersebut.”

Menurut pernyataan itu, Hook juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg “untuk membahas berakhirnya embargo senjata PBB terhadap Iran” yang menurut Resolusi 2331 DK PBB akan berakhir pada Oktober mendatang.

“(Iran) harus mematuhi kewajibannya di bawah Perjanjian Non-Proliferasi, Perjanjian Perlindungan Komprehensif, dan Protokol Tambahan dengan memberi IAEA informasi dan akses yang diperlukan berdasarkan perjanjiannya”, kata pernyataan tersebut.

Grossi memposting gambar pertemuannya dengan Hook di Twitter, mengatakan bahwa mereka telah membahas soal kepatuhan Iran pada rezim perlindungan IAEA.

Dalam gambar Grossi dan Hook yang dipublikasikan, keduanya terlihat berdiri berdekatan meskipun ada langkah-langkah sosial yang dirancang secara global untuk mencegah penyebaran penyakit virus Corona (Covid-19).

Bereaksi terhadap pertemuan Hook dengan Grossi, Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Abbas Araqchi, meminta pengawas nuklir PBB untuk mengamati prinsip imparsialitas dan profesionalisme di IAEA.

Dalam tweet sarkastik yang dikeluarkan pada hari Rabu, Araqchi mengatakan kepada Grossi, “Anda sebaiknya menjaga jarak sosial dan politik.”

Dorongan pada IAEA datang setelah permohonan Washington untuk perpanjangan larangan senjata terhadap Iran ditolak pada pertemuan hari Selasa di DK PBB, ketika Rusia dan China menolaknya secara langsung dan sekutu dekat Amerika Serikat mengingatkan AS bahwa mereka bukan lagi pihak dalam kesepakatan nuklir dan tak berhak mengupayakan perpanjangan embargo.

Sebelum sesi sidang, AS telah berhasil melobi Dewan Gubernur IAEA untuk mengeluarkan resolusi anti-Iran berdasarkan informasi palsu yang bersumber dari rezim Tel Aviv meskipun Teheran berulang kali memperingatkan agar Badan tersebut tidak jatuh di bawah pengaruh AS dan Israel.