Hamas Tanggapi Keras Ditemukannya Kuburan Massal di Rumah Sakit al-Shifa

Share

POROS PERLAWANAN- Hamas pada hari Senin 15 April merilis statemen yang menanggapi ditemukannya kuburan massal di halaman rumah sakit al-Shifa, Gaza. Hamas menyatakan, kejahatan ini menunjukkan fasisme tanpa batas Rezim Zionis.

“Adegan-adegan mengerikan kuburan massal baru, yang ditemukan hari ini di salah satu halaman al-Shifa, berisi beberapa jasad hancur yang dikubur Israel dengan buldozer militer sebelum mereka mundur dari rumah sakit,”kata Hamas, dikutip al-Alam dari Shehab News.

“Tiada batas untuk fasisme Zionis ini, yang menyalahgunakan kebungkaman memalukan internasional di hadapan pelanggaran hukum, perang, dan genosida di Gaza.”

“Koleksi kejahatan tanpa akhir yang ditemukan di al-Shifa dan sekitarnya, termasuk kuburan-kuburan massal, bekas-bekas eksekusi, ratusan jasad di bawah reruntuhan, telah dinyatakan sebagai kejahatan perang oleh masyarakat internasional, lembaga politik, kemanusiaan, dan hukum, yang dikepalai Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional.”

Hamas lalu meminta masyarakat internasional dan lembaga-lembaga hukum untuk menyeret Israel ke meja hijau atas semua kejahatan ini.

Hamas merilis statemen ini setelah dikeluarkannya jenazah 9 warga Palestina yang dibunuh Israel dari bawah reruntuhan di halaman rumah sakit al-Shifa pada hari Senin kemarin.

Direktur Kantor Informasi Pemerintahan Gaza Ismail al-Tsawabah menyatakan, Rezim Zionis telah membunuh 400 warga Palestina di al-Shifa. Beberapa jenazah dari mereka telah dikeluarkan dari bawah reruntuhan Senin kemarin.

“Di antara jasad-jasad yang ditemukan, ada jasad sejumlah pasien al-Shifa. Sejumlah alat-alat kedokteran juga ditemukan bersama sejumlah jasad,” kata al-Tsawabah.

Pada Selasa pekan lalu, media-media Palestina menemukan bahwa setelah Militer Israel mundur dari al-Shifa, tim dokter menemukan 381 jenazah di sekitar rumah sakit tersebut.

Media juga melaporkan, tim penolong menemukan 30 jasad yang dimutilasi di berbagai titik di Khan Younis di selatan Gaza.