Media Israel Akui Iran Sudah Menang Bahkan Sebelum Luncurkan Rudal dan Drone

Share

POROS PERLAWANAN– Harian Yedioth Ahronoth dalam laporannya menyatakan, serangan ke Konsulat Iran di Damaskus adalah langkah salah yang bersumber dari evaluasi keliru Kabinet Israel. Harian Zionis ini menyebut malam serangan balasan Iran sebagai kekalahan strategis Tel Aviv dan menyatakan,”Iran sudah menang bahkan sebelum meluncurkan rudal dan drone.”

“Setelah melakukan teror (serangan ke Konsulat Iran) Israel selama 2 pekan lumpuh karena takut akan balasan Iran,” tulis Yedioth Ahronoth, diberitakan al-Alam.

“Kenapa operasi (teror) ini harus dilakukan Israel; operasi yang bisa berujung kepada sebuah konfrontasi baru bagi IDF, yang jutaan kali lebih rumit dari konfrontasi saat ini di front utara dan selatan? Itu pun dilakukan ketika perang di front-front tersebut belum usai.”

Yedioth Ahronoth lalu menyindir Otoritas Israel, yang sebelum ini berkali-kali mengesahkan rencana serangan ke Rafah, namun belum juga melakukannya. Dalam kondisi demikian, bagaimana bisa Israel mengancam Teheran?

Menurut Yedioth Ahronoth, jawaban pertanyaan ini sama dengan jawaban yang diterima orang-orang Israel terkait pertanyaan-pertanyaan lain mereka: “Kita sudah keliru, keliru, dan keliru.”

“Evaluasi intelijen Israel berlandaskan prinsip bahwa jika IDF meneror seseorang di teritori kedaulatan Iran di Damaskus, Teheran tidak akan mengubah metode operasinya. Namun perhitungan ini keliru. Tampaknya Otoritas Tel Aviv lupa bahwa Israel tidak lagi bisa mengancam. Kabinetnya juga tidak terlalu bisa dipercaya dan Militernya beberapa kali melakukan kesalahan.”

“Di saat Israel tahu dirinya tengah dikepung lingkaran api (faksi-faksi Perlawanan), apakah operasi teror di Damaskus ini harus dilakukan? Israel dengan tindakan ini telah membuktikan tidak ingin mengubah pola pikirnya di hadapan langkah-langkah dramatis musuh.”

Yedioth Ahronoth menyatakan, dengan demikian teror terhadap anggota IRGC dengan cara menyerang Konsulat Iran di Damaskus bersumber dari sebuah kesalahan kalkulasi Israel lainnya. Israel keliru menilai respons Iran dan akhirnya mendorong Iran melakukan sebuah sejarah bersejarah terhadap Israel.