Ini Kerugian Ekonomi yang Diderita Israel Gegara Badai al-Aqsa

Share

POROS PERLAWANAN– Operasi Badai al-Aqsa dan agresi Israel ke Gaza telah menyebabkan kerugian besar di sektor ekonomi-sosial Rezim Zionis.

Dilansir Fars, harian Financial Times beberapa waktu lalu melaporkan bahwa operasi Perlawanan Palestina telah menyebabkan Israel memasuki sebuah krisis yang dalam.

Berikut ini adalah pemaparan kerugian-kerugian tersebut:

1. Pihak Israel sendiri memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun depan akan berkurang dari 2,7 persen menjadi 0,6 persen. Namun S & P Global Ratings menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Israel dari 1.5 persen di tahun 2023 menjadi 0,5 persen pada tahun mendatang.

2. Masalah lainnya adalah merosotnya nilai mata uang Israel, Shekel. Di hari pertama Badai al-Aqsa, nilai Shekel menurun sehingga memaksa Bank Sentral Israel menyuntikkan 30 miliar Dolar untuk memperkuatnya.

3. Hingga 24 Oktober diumumkan bahwa proposal senilai 1.2 miliar Dolar akan diajukan guna menutupi biaya perang. Namun angka ini jelas akan bertambah.

4. Sejumlah prediksi menyatakan bahwa satu perang membebankan biaya sedikitnya 62,5 juta Dolar atas Israel. Ini berarti bahwa hingga hari ke-35 perang, Israel sudah mengeluarkan lebih dari 2.180 miliar Dolar tanpa adanya kejelasan soal akhir perang.

5. Di pekan pertama perang, indeks saham Israel turun hingga 8 persen. Sebanyak 42 maskapai penerbangan menangguhkan penerbangan mereka ke Tanah Pendudukan. Israel juga menghadapi kelangkaan barang-barang yang dibutuhkan konsumen. Ditutupnya pelabuhan Askelon, perusahaan-perusahaan terkait, dan berhentinya produksi minyak ladang gas Tamar adalah bagian dari pukulan ekonomi terhadap Rezim Zionis.

6. Setelah serangan-serangan ini, Israel mengalami masalah kelangkaan tenaga kerja lantaran keluarnya pekerja Thailand dan timur Asia serta dipecatnya pekerja Palestina asal Tepi Barat.

7. Laporan menunjukkan bahwa Biro Pajak Israel menerima 1.200 peringatan kerusakan terhadap properti-properti. Kabarnya rekonstruksi pemukiman-pemukiman Zionis sekitar Gaza akan menelan biaya 2,5 miliar Dolar.

8. Diperkirakan bahwa jika perang berlangsung hingga 60 hari, biayanya akan mencapai angkat 6,25 miliar Dolar. Itu pun hanya mencakup Pasukan Cadangan dan senjata. Angka ini bisa saja menyentuh 18 miliar Dolar, yang setara dengan 3,5 persen GDP Israel. Kerugian terpusat pada 4 hal, yaitu biaya perang, pembayaran ganti rugi, bantuan untuk keluarga dan pusat dagang, serta hilangnya devisa pemerintahan akibat gangguan terhadap aktivitas dagang.

9. Diprediksi bahwa di akhir tahun 2023, defisit anggaran Israel akan mencapai 3 atau 4 persen GDP. Sebelum perang, angka ini rata-rata hanya 1,5 persen.

10. Biaya ganti rugi kepada keluarga-keluarga sebesar 4,25 miliar Dolar. Menurut laporan al-Jazeera, biaya kerugian atas properti sekitar 1,4 miliar Dolar yang dibayarkan dari Kas Pajak Properti. Saat ini Kas tersebut memiliki saldo 4,5 miliar Dolar.