Iran Disebut Lancarkan Perang Multifront terhadap Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Menteri Perang Israel, Yoav Gallant mengungkap kecemasannya atas kekuatan regional Iran dan mengatakan bahwa Iran telah melancarkan “perang yang menguras energi” atas Israel dalam sejumlah front.

Diberitakan al-Alam, Gallant mengeklaim bahwa Tentara Israel “telah terjun ke lapangan di semua kancah, baik operasi terang-terangan maupun rahasia di sepanjang perbatasan, bahkan di luar perbatasan, serta akan melanjutkan tindakan-tindakannya”.

“Iran meneruskan upayanya untuk menempatkan diri di front utara (Tanah Pendudukan),” imbuh Gallant.

Sehubungan dengan ini, Jerusalem Institute for Strategy dan Security (JISS) dalam laporannya Minggu kemarin menyinggung reformasi sistem peradilan yang digagas Benyamin Netanyahu dan menulis, ”Dari luar, Israel terlihat sebagai masyarakat yang tercabik-cabik dan secara bertahap sedang kehilangan kemampuannya”.

Laporan ini adalah refleksi dari statemen mantan Penasihat Keamanan Nasional Rezim Zionis sekaligus salah satu periset JISS, Yaakov Amidror.

“Musuh-musuh Israel tengah memperoleh kepercayaan diri dan menantikan situasi domestik Rezim Yahudi akan berujung kepada penghancuran diri sendirinya,” demikian disebutkan dalam laporan JISS.

Menurut JISS, kondisi ini terjadi di saat AS sedang mengurangi keterlibatannya di Timur Tengah. Di saat bersamaan, Iran juga tengah memperkuat hubungan dengan negara-negara Kawasan, terutama Saudi.

“Kemungkinan bahwa kondisi ini berubah menjadi sebuah perseteruan jauh lebih besar dari masa-masa sebelum ini. Israel harus bersiap untuk sebuah kemungkinan besar perang,” tandas JISS.

Sementara itu, Partai Buruh Israel pada Minggu kemarin mengumumkan akan keluar dari perundingan dengan Koalisi Penguasa yang dimediasi Presiden Israel, Isaac Herzog. Partai Buruh adalah salah satu partai yang menentang Kabinet Benyamin Netanyahu.

Terkait alasan tindakan ini, Partai Buruh menyatakan bahwa ketidakpedulian Rezim Netanyahu terhadap tuntutan-tuntutan aliansi partai-partai oposisi telah mendorong partai sayap kiri ini keluar dari perundingan.

Partai ini menilai bahwa atmosfer perundingan antara kubu Pemerintah dan kubu oposisi sangat suram. Partai Buruh menyatakan akan meneruskan perlawanannya kepada Netanyahu di jalanan.