Iran: Yaman adalah Pemain Independen, Tidak Tepat Jika Dikait-kaitkan dengan Selainnya

Share

POROS PERLAWANAN– Dalam jumpa pers di Tokyo, Staf Politik Menlu Iran, Ali Bagher Kani menyinggung kejahatan perang yang dilakukan Rezim Zionis di Gaza. Menurutnya, kejahatan terhadap warga Gaza adalah ancaman terhadap perdamaian serta keamanan internasional, juga bentuk genosida nyata, persis seperti yang diungkap Sekjen PBB.

“Para pemain internasional harus menggunakan semua kapasitas mereka untuk menghentikan genosida di Gaza. Kejahatan di Gaza harus diakhiri, blokade dicabut, dan bantuan untuk warga Gaza dikirim tanpa syarat apa pun. Ide pemindahan paksa warga Gaza ke tempat lain juga harus ditentang,” kata Bagheri, al-Alam melaporkan.

“Hanya bangsa Palestina yang bisa dan harus mengambil keputusan soal masa depan mereka. Bangsa Palestina tidak membutuhkan pengasuh. Sebab itu, jika kita ingin perdamaian dan stabilitas terwujud di kawasan Asia Barat, pandangan dan prioritas bangsa Palestina harus dijadikan landasan. Potongan puzzle yang hilang dalam proyek pencarian solusi untuk Palestina, yang gagal selama 75 tahun terakhir, adalah absennya bangsa Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri.”

“Untuk satu kali saja, dunia harus mementingkan pandangan bangsa Palestina. Dunia harus membiarkan mereka memutuskan masa depan mereka. Republik Islam Iran mendukung semua upaya dalam masalah ini.”

Saat ditanya tentang Yaman, Bagheri menjawab,”Pemerintah Yaman mengumumkan bahwa selama Israel masih melanjutkan kejahatannya atas warga Gaza, ia akan menghalangi pengiriman bantuan untuk Israel. Yaman adalah pemain independen di pentas internasional yang bertindak sesuai pandangannya. Sebab itu, tidak benar jika tindakan Yaman dikait-kaitkan dengan pihak lain.”

Sehubungan dengan harapan Iran kepada Jepang terkait perang Gaza, Bagheri mengapresiasi pandangan Tokyo tentang resolusi Majelis Umum PBB soal penghentian agresi ke Gaza. Ia menambahkan,”Wajar bahwa Pemerintah Jepang dengan peran dan posisi internasionalnya berusaha untuk menghentikan perang di Gaza. Sebab itu, diharapkan bahwa negara-negara lain mengkaji ulang hubungan mereka dengan Tel Aviv selama Israel masih melakukan kejahatan terhadap warga Gaza.”