Israel Perluas Pendudukan Berkedok Proyek Pertanian dan Peternakan

Share

POROS PERLAWANAN – Sumber-sumber Zionis menyatakan, Otoritas Israel mengeklaim akan menghentikan pendudukan, namun masih tetap memperluas pembangunan permukiman dengan kamuflase-kamuflase baru.

Diberitakan Fars, Haaretz pada Minggu 1 Oktober melaporkan bahwa Perbendaharaan Nasional Yahudi memberikan sokongan finansial untuk sebuah proyek permukiman Zionis. Proyek ini dikamuflasekan dengan proyek pertanian dan peternakan di berbagai kawasan Tepi Barat.

Beberapa waktu silam, Otoritas Israel mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) di Negev, Yordania dan Sharm al-Sheikh, Mesir. Seperti biasa, Israel memberikan janji-janji kosong kepada Ramallah. Salah satunya adalah penghentian pembangunan permukiman Zionis dan operasi bersenjata terhadap warga Palestina. Kendati demikian, Israel melanggar janji tersebut. Selain memperbanyak pembangunan permukiman, Tel Aviv juga meningkatkan intensitas operasi militernya.

Menurut laporan Haaretz, Perbendaharaan Nasional Yahudi dalam 2 tahun terakhir telah mengkhususkan dana senilai 4 juta Shekel (mata uang Israel) untuk proyek yang dinamakan “Pemberdayaan Pemuda Israel”. Sebagian besar para pemuda ini adalah mereka yang telah meninggalkan bangku sekolah.

Sebuah sumber di lembaga ini menyatakan bahwa sebagian ladang yang ada di Tepi Barat jauh lebih besar dari ladang-ladang di Negev dan Galilea.

Salah satu ladang yang diduduki Israel dan membangun permukiman di sana adalah ladang Moshieh. Sebagian besar penduduknya kerap terlibat konfrontasi dengan warga Palestina. Mayoritas ladang-ladang Zionis berada di wilayah Tepi Barat dan pada hakikatnya merupakan semacam pusat perekrutan para pemuda Israel.

Perluasan pendudukan Zionis telah meningkat sedemikian rupa, sehingga lembaga-lembaga internasional pun, yang nota bene mendukung Israel, turut memprotes perluasan ini.

Koordinator Khusus PBB untuk Perdamaian Timteng, Tor Wennesland baru-baru ini mengkritik perluasan pembangunan permukiman Zionis. Ia mengatakan bahwa semua permukiman yang dibangun Israel di Tepi Barat adalah ilegal dan merupakan rintangan bagi perdamaian.

Wennesland berkata bahwa Otoritas Israel harus menghentikan penghancuran properti warga Palestina, lalu menambahkan, ”Militer Israel harus menahan diri. Kondisi kemanusiaan di Gaza sangat tidak kondusif. Wilayah ini dihadapkan dengan masalah pemutusan aliran listrik.”