Jihad Islam Nyatakan Poros Perlawanan Palestina Siap Dukung Intifada di Negev

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Jihad Islam Palestina di Tepi Barat, Tariq Izzuddin menyatakan Rezim Zionis menggunakan segala cara untuk menjarah tanah dan membunuhi warga di Quds, Negev, Tepi Barat, dan al-Aghwar.

“Perkumpulan ini untuk mendukung warga dan bangsa kita di Negev. Saat ini mereka tengah melakukan intifada untuk melawan upaya Yahudisasi yang dilakukan Rezim Penjajah,” kata Izzuddin, dikutip Fars dari PalToday.

Hal ini disampaikan Izzuddin di depan massa yang berkumpul di depan Masjid Anwar Aziz di utara Gaza. Massa berkumpul usai salat Jumat sebagai bentuk dukungan terhadap intifada warga Palestina di Negev, selatan Tanah Pendudukan.

“Selama rakyat Palestina bersatu dan melawan Rezim Penjajah, seperti yang dilakukan semua warga Palestina dalam Perang Pedang al-Quds, semua upaya Zionis untuk meyahudikan tanah Palestina akan gagal,” tegasnya.

“Kita akan tetap menjadi bangsa dan negeri yang satu. Poros Perlawanan siap membela Negev, sebagaimana ia membela para tawanan dan keluarganya di permukiman Syeikh Jarrah.”

“Kami tidak akan bersikap netral. Kami mendukung dan menyokong intifada warga se-Tanah Air kami di Negev.”

Jubir Jihad Islam ini mengecam kebungkaman masyarakat internasional terhadap kejahatan Rezim Zionis di Negev. Izzuddin menegaskan, ”Rezim-rezim pelaku normalisasi turut bertanggung jawab dalam upaya pengusiran warga Negev.”

Seorang pejabat senior Jihad Islam, Usamah Haroub dalam pidato usai salat Jumat di Masjid Mahmoud Tuwalibah juga mengatakan, ”Rezim Penjajah menyusun rencana jahat dalam rangka menjalankan proyek penjajahan dan pembangunan permukiman untuk memusnahkan rakyat Palestina di Galilea, Gaza, Quds, Tepi Barat, al-Aghwar, dan Negev.”

“Rezim Zionis meminta agar warga Negev menjadi Yahudi. Namun selama 70 tahun terakhir mereka gagal mewujudkannya. Rezim ini menghendaki Palestina tanpa orang Palestina, namun Poros Perlawanan menghadang upaya mereka. Warga Negev tidak akan pergi dari sana hingga Hari Nakba lain terjadi lagi,” tandas Haroub.

Kawasan gurun Negev terletak di Tanah Pendudukan 1948 dengan luas sekitar 14 ribu kilometer persegi. Suku-suku Arab di sana hidup dalam kondisi memprihatinkan dan minim fasilitas akibat diskriminasi rasial yang dilakukan Israel.