Markas Operasi Khusus Mossad Diserang, AS Sebar Fitnah ‘Iran dan al-Hashd al-Shaabi Berbahaya bagi Irak’

Share

POROS PERLAWANAN – Kepala Konsulat AS di kawasan Kurdistan Irak, Rab Waller menuding Iran dan al-Hashd al-Shaabi “berbahaya bagi Irak”. Tudingan ini dilontarkan menyusul tersiarnya kabar serangan atas markas intelijen Mossad di Kurdistan Irak.

Dikutip Fars dari kanal Telegram Sabereen News, Waller mengklaim bahwa kelompok-kelompok bersenjata pro-Iran di Irak “tidak berdisiplin dalam melindungi lembaga-lembaga diplomatik asing”.

Pada Selasa malam lalu, sumber-sumber Irak mengabarkan terjadinya serangan ke markas intelijen dan operasi khusus Mossad di utara Irak.

Sabereen News dan Markaz al-Iilam al-Muqawim mengutip dari sebuah sumber keamanan, bahwa kelompok tak dikenal telah menyerang markas tersebut, sehingga menewaskan atau melukai sejumlah “personel Israel”.

Sumber-sumber ini tidak menjelaskan lebih rinci terkait serangan tersebut. Namun mereka mengatakan detail operasi ini akan segera dipublikasikan.

Media-media Irak kerap memperingatkan adanya aktivitas anasir Zionis di beberapa kawasan negara tersebut, termasuk Kurdistan. Dalam referendum ilegal tahun 2017 silam, Rezim Zionis mendukung Kurdistan untuk memisahkan diri dari Irak.

Pada 13 Juni 2014, Ayatullah Sistani mengeluarkan fatwa pembentukan al-Hashd al-Shaabi untuk memerangi ISIS. Organisasi ini melakukan aktivitas di Komando Umum Angkatan Bersenjata Irak.

Awalnya, al-Hashd al-Shaabi dibentuk dari elemen-elemen Syiah Irak. Namun dalam kelanjutannya, kelompok-kelompok lain di Irak, seperti Sunni, Kurdi, Kristen, bahkan Izadi, juga bergabung dalam organisasi perlawanan ini.

Selain berperan penting dalam memerangi ISIS dan membebaskan banyak wilayah dari cengkeraman teroris, al-Hashd al-Shaabi juga terlibat dalam menjaga keamanan para peziarah dan warga Irak dalam berbagai momen.

Seiring menonjolnya peran al-Hashd al-Shaabi dan keputusasaan AS untuk membubarkannya, basis-basis organisasi ini menjadi target serangan AS. Puncaknya adalah serangan udara AS pada Januari 2020 yang menewaskan Wakil Komandan al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, juga Komandan Pasukan Quds IRGC, Qassem Soleimani.