Pakar Irak: Sabotase Jaringan Listrik Irak Ada Kaitannya dengan Statemen Dubes AS

Share

POROS PERLAWANAN – Pakar dan analis masalah keamanan Irak, Adnan al-Kanani mengatakan bahwa ada keterkaitan antara ledakan di jalur pasokan listrik di Provinsi Basrah dan Salahudin dengan statemen Dubes AS, Alina Romanowski.

“Ledakan-ledakan yang terjadi baru-baru ini di jalur penyaluran energi di Basrah dan Salahudin, juga statemen Dubes AS bahwa negaranya bisa mengatasi krisis listrik Irak, bukan sebuah kebetulan,” kata al-Kanani dalam wawancara dengan al-Maalomah, diberitakan Fars.

“Berbarengannya ledakan di jaringan saluran listrik dan pernyataan Dubes AS di Baghdad memicu pertanyaan. Kendati Komite Investigasi untuk mengetahui penyebab ledakan itu sudah dibentuk,” imbuhnya.

“Berlarut-larutnya penyelidikan kasus semacam ini bisa saja dilakukan dengan menggunakan para inspektur yang tidak kompeten. Sebagaimana di masa-masa lalu ada banyak komite investigasi yang dibentuk, namun tidak membuahkan hasil.”

“Segalanya menunjukkan sesuatu yang tidak lazim. Terutama bahwa sabotase ini berbarengan dengan statemen Dubes AS di Baghdad. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, harus ada sebuah komite kompeten yang bekerja dengan tulus tanpa adanya tekanan politik,” tandas al-Kanani.

Pada Sabtu lalu, media-media Irak mengumumkan bahwa jalur listrik Salahudin-Haditsah tidak bisa diakses lantaran disabotase. Penyebabnya adalah ledakan sejumlah bom di dekat beberapa menara listrik. Sebanyak 3 menara listrik tumbang akibat ledakan sehingga aliran listrik terputus.

Kementerian Listrik Irak dalam statemennya mengumumkan, ”Jaringan ini tidak berfungsi total pada hari Sabtu pukul 12.40. Ini terjadi di saat jaringan listrik Irak menghadapi kelangkaan bahan bakar di tengah cuaca yang panas dan meningkatnnya permintaan konsumsi listrik.”