Ribuan Rudal dan Ratusan Drone Hizbullah Siap Respons Kebodohan Netanyahu

Share

POROS PERLAWANAN – “Apakah 2 kemah di Shebaa adalah ‘perangkap kedua’ untuk menjebak Militer Israel dan mengulang skenario kekalahan (Israel) di bulan Juli (2006)? Surprise apakah yang dirancang Sayyid Hasan Nasrallah dan apa detail yang disembunyikannya?”

Dilansir al-Alam, pertanyaan-pertanyaan di atas diutarakan oleh Abdel Bari Atwan dalam tajuk utama di Rai al-Youm.

Dalam kelanjutan artikel ini, Atwan menulis, ”Di tengah meningkatnya protes terhadap pengesahan reformasi yudisial di Knesset, juga bertambahnya pemberontakan di tengah pilot, perwira, dan Pasukan Cadangan Militer Israel, hal yang membuat Netanyahu khawatir hari-hari ini adalah meningkatnya ketegangan di perbatasan dengan Lebanon”.

“Terutama ancaman Sayyid Nasrallah dan peringatan yang dilontarkannya dalam pidato Asyura terkait balasan tegas terhadap segala kebodohan Israel. Sayyid Nasrallah juga mengultimatum Netanyahu untuk segera menarik pasukannya dari kawasan al-Ghajr. Jika tidak, Netanyahu harus menanggung akibatnya”.

Menurut Atwan, hal inilah yang mendorong Netanyahu mengadakan rapat darurat pada Minggu kemarin. Agenda rapat adalah membahas ancaman Hizbullah dan cara membongkar 2 kemah Hizbullah di ladang Shebaa.

“Apa yang keluar dari rapat itu adalah sesumbar yang dilontarkan Netanyahu demi menutupi ketakutannya terhadap konfrontasi dengan Perlawanan. Dia berkata, ’Sebaiknya Nasrallah tidak menguji kekuatan Militer Israel, sebab rakyat Israel akan bahu-membahu dalam masalah ini’”.

“Jelas bahwa daya ingat Netanyahu sudah memudar. Mungkin usia lanjut telah membuatnya kehilangan akal, sehingga berkoar seperti ini. Padahal dia tengah menghadapi krisis di dalam negeri dan dikucilkan di luar negeri. Semua orang di dunia membenarkan bahwa hitungan mundur untuk runtuhnya Kabinet Netanyahu telah dimulai”.

“Semua tahu bahwa Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) telah menguji Militer Israel di siang bolong pada Perang Juli 2006. Kini giliran Netanyahu dan pasukannya untuk mengetes kekuatan Hizbullah. Meski kami yakin bahwa ia tidak akan melakukannya, sebab dia lebih pengecut dari apa yang dipamerkannya. Jadi sebaiknya dia jangan melanjutkan sesumbarnya, karena itu akan membuatnya malu”.

“Hizbullah mendirikan 2 kemah di ladang Shebaa. Salah satunya didirikan di atas bagian yang diduduki Israel. Pemimpin Perlawanan telah menolak segala permintaan dan ancaman Israel untuk membongkar kedua kemah atau setidaknya salah satu kemah di wilayah yang diduduki. Jadi kenapa Netanyahu tidak mengirim pasukannya untuk membongkar paksa 2 kemah itu? Ini karena dia tahu bahwa 150 ribu rudal dan ratusan drone siap untuk menghancurkan markas Pemerintahannya di Tel Aviv. Lebih penting dari itu, Brigade Ridhwan siap menyerang perbatasan dan membebaskan Galilea, atau mungkin lebih jauh dari itu. Ya, sebaiknya kita tunggu saja”, pungkas Atwan.