Pakar Irak Ungkap Bukti Teroris di Irak Terima Instruksi dari AS

Share

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari al-Maalomah, pakar politik dan keamanan Irak Kadhim al-Hajj menyatakan, semua ancaman keamanan terkait terorisme di Irak akan berakhir ketika pasukan asing, khususnya AS, angkat kaki dari negara tersebut.

“Tiap kali pembahasan pengusiran Militer AS dari Irak digulirkan, jumlah aksi teror di negara ini selalu meningkat,” kata al-Hajj.

“Ini membuktikan bahwa anasir teroris bertindak sesuai instruksi dari Militer AS di Irak,” imbuhnya.

“Tekad nasional di Irak berpangkal pada pemikiran keagamaan. Tekad politik di negara ini dengan berasaskan kehadiran faksi-faksi Perlawanan Islam mampu membuktikan bahwa semua pasukan asing di wilayah Irak adalah Pasukan Pendudukan.”

“Para pasukan pendudukan ini menempatkan kelompok-kelompok spionase yang berafiliasi kepada AS dan Rezim Zionis di Irak. Keputusan Parlemen Irak terkait pengusiran pasukan AS sebelum ini bisa direvisi, sehingga bisa diperluas dan mencakup pasukan militer dan strategis,” tandas al-Hajj.

Di lain pihak, analis politik Irak Abdullah Ahmad al-Jughaifi memperingatkan soal situasi keamanan di tiga provinsi barat Irak.

“Para komandan keamanan di sektor-sektor barat telah merilis peringatan darurat untuk mengambil tindakan yang diperlukan, menyusul bertambahnya jumlah kelompok-kelompok yang berafiliasi kepada ISIS,” kata al-Jughaifi.

“Kelompok-kelompok ini aktif di gurun-gurun antara Provinsi al-Anbar, Mosul, dan Salahudin. Ada kekhawatiran bahwa mereka akan melakukan aksi teror terhdap aparat keamanan.”

“Anasir teroris memasang bom di kawasan-kawasan gurun. Mereka memiliki perangkat perang, senjata, gudang bahan makanan, dan pusat medis di terowongan-terowongan bawah tanah.”

“Dengan meningkatnya jumlah anasir teroris di kawasan-kawasan itu, Muhammad al-Sudani selaku Panglima Besar Angkatan Bersenjata Irak harus mengeluarkan perintah pengeboman basis-basis teroris,” tandasnya.