‘Pelayanan Baru’ Ramallah untuk Tel Aviv Sulut Reaksi Keras Perlawanan Palestina

Share

POROS PERLAWANAN – Faksi-faksi Perlawanan Palestina di Jenin meminta dari pasukan keamanan Pemerintah Otonomi Nasional (PNA) untuk menghentikan penangkapan politis dan pengejaran para pejuang Palestina, juga orang-orang Palestina yang telah dibebaskan dari penjara Israel.

Dikutip Fars dari Shehab News, faksi-faksi Perlawanan Palestina dalam sebuah konferensi pers gabungan menyatakan bahwa setelah pertempuran Perlawanan versus Israel pada Juli lalu, aparat keamanan PNA justru meningkatkan intensitas penangkapan para pejuang Palestina. Dalam beberapa jam terakhir, penangkapan-penangkapan politis ini mencakup para pejuang Brigade Jenin dan Brigade Syuhada al-Aqsa.

“Di saat para penjajah menyerbu Masjid Aqsa dan para pelindungnya, baik pria maupun wanita, para pejuang Palestina juga mendapat gangguan. Kami katakan kepada kalian bahwa tindakan ini hanya menguntungkan Penjajah dan pemukim Zionis. Penangkapan politis ini tidak layak dilakukan terhadap pasukan Perlawanan dan orang-orang mulia dari faksi Fatah dan Brigade al-Aqsa, yang beberapa dari mereka juga ditangkap baru-baru ini. Ini menunjukkan bahwa serangan terhadap para pejuang dan pasukan Perlawanan masih berlanjut”, demikian disebutkan dalam statemen faksi-faksi Perlawanan.

Aparat keamanan PNA selalu menjadi kerikil penghalang di jalur pasukan Perlawanan di Tepi Barat, lantaran koordinasi keamanan yang dijalin Ramallah dengan Tel Aviv. PNA menangkapi sejumlah besar pejuang Palestina dengan harapan bisa memadamkan nyala perlawanan bersenjata di Tepi Barat, apalagi aparat keamanan Rezim Zionis sendiri menemui jalan buntu untuk mengatasi gelombang perlawanan di Tepi Barat.

Dalam statemen bersama ini, faksi-faksi Perlawanan mengirim pesan kepada anggota aparat keamanan di Jenin dan kawasan lain di Tepi Barat, agar mereka tidak terlibat dalam penangkapan politis terhadap para pejuang dan mereka yang dicap sebagai “buronan” Israel.

Para anggota Fatah diminta agar tidak mau diperalat oleh para pemimpin mereka, sebab anggota Fatah dan Perlawanan saling bahu-membahu dalam perlawanan bersenjata terhadap Rezim Penjajah.