Puluhan Pemuka Agama dan Petinggi Organisasi Keagamaan AS Desak Biden Kembali ke JCPOA dan Cabut Sanksi atas Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Sejumlah pemuka agama di AS dalam statemen mereka meminta Presiden Joe Biden untuk kembali ke kesepakatan nuklir Iran (JCPOA).

Dilansir al-Alam, statemen yang ditandatangani oleh 50 pemuka agama ini adalah inisiatif dari Friends Committee on National Legislation (FCNL). Namun aliansi dari para pemuka agama dan petinggi organisasi-organisasi keagamaaan turut memberikan dukungan.

“Kami bersungguh-sungguh meminta Pemerintahan Biden untuk bertahan di meja perundingan dan memiliki nyali untuk mengambil tindakan-tindakan berani demi perdamaian,” demikian disebutkan dalam statemen itu.

Statemen itu juga menyinggung pentingnya mencabut sanksi-sanksi atas rakyat Iran dan menyatakan, ”Pencabutan sanksi ekonomi sesuai JCPOA akan membantu mengakhiri derita kemanusiaan rakyat tak berdosa Iran yang menanggung beban krisis ekonomi ini dan di saat pandemi Covid-19 tidak memperoleh obat dan peralatan-peralatan vital.”

Perundingan pencabutan sanksi di Wina telah mandek sejak beberapa bulan. Sejak dimulainya perundingan ini, alih-alih mengusulkan solusi praktis untuk kemajuan perundingan, Pemerintah AS justru berusaha menuding berbagai pihak memperlambat laju perundingan dan menghalang-halanginya.

Salah satu alasan pihak AS tidak melakukan tindakan yang seharusnya di perundingan Wina adalah penentangan para anggota Kongres dengan kebijakan Pemerintahan Joe Biden terkait JCPOA.

Di antara kritikan mereka adalah JCPOA tidak mencakup semua hal yang dipersengketakan Washington dengan Teheran. Di antaranya adalah aktivitas regional dan program rudal Iran.

Setelah mandeknya perundingan Wina, negara-negara Barat, terutama AS, dengan berbagai justifikasi menuding Iran sebagai pihak bersalah, alih-alih melaksanakan komitmen mereka demi menghidupkan kembali JCPOA.