Transisi Kubu Perlawanan dari Senjata-senjata Lama ke Drone dan Rudal Presisi

Share

POROS PERLAWANAN-Harian elektronik Rai al-Youm dalam tajuk utamanya membahas problem yang membelit Rezim Zionis lantaran serangan balasan Iran yang dinamakan Operasi Janji Yang Ditepati. Dalam artikel yang ditulis Abdel Bari Atwan itu disebutkan,”Seiring berlalunya hari, kian banyak fakta baru yang terungkap dari operasi balasan Iran kepada Israel. Setelah sempat diklaim bahwa sistem pertahanan Israel, AS, dan Inggris sukses mencegat 99 persen rudal serta drone Iran, kini angka tersebut, dalam pandangan pakar dan analis Zionis, berkurang menjadi 84 persen.”

Diberitakan al-Alam, Atwan menyatakan bahwa bahkan dengan klaim 84 persen ini, itu berarti 16 persen rudal dan drone Iran sukses melewati cegatan 3 negara besar di Yordania, yaitu AS, Inggris, dan Prancis.

“Jika Iran ingin menggunakan drone dan rudal berdaya hancur tinggi, seperti Sejjil dengan jangkauan 2.500 km dan dilengkapi hulu ledak seberat 1,5 ton, atau rudal Shahab dengan jarak tempuh 2.000 km dan berhulu ledak seberat 700 kg, atau rudal-rudal hipersonik, angka (84 persen) ini sudah memadai untuk menghancurkan kota-kota Israel dan menewaskan puluhan ribu orang.”

Menurut Atwan, harian New York Times yang dekat dengan Gedung Putih membenarkan bahwa Otoritas AS dan Israel keliru menilai dampak serangan ke Konsulat Iran di Damaskus. AS dan Israel tidak menduga respons dalam skala sebesar ini dari Iran. Mereka menyangka Iran, sebagaimana sebelumnya, tidak akan bereaksi. Penyebab penilaian keliru ini, kata Atwan, adalah kecerdikan Iran serta instrumen-instrumen menyesatkan yang sudah dipertimbangkan dan kesabaran strategisnya.

Atwan lalu menyinggung serangan destruktif Perlawanan Lebanon baru-baru ini ke pangkalan Arab al-Aramesh dengan drone-drone canggih yang melukai sejumlah serdadu Israel. Ia menyebutnya sebagai perkembangan strategis pembawa pesan menakutkan bagi Rezim Zionis, yaitu bahwa era penembakan rudal-rudal lama Katyusha sudah lewat dan telah digantikan oleh drone-drone. Atwan menyatakan, bahkan bisa saja sudah tiba saatnya Hizbullah menggunakan rudal-rudal presisi atau mengerahkan Brigade Ridhwan untuk melancarkan serangan darat ke Galilea.