Wakil Syekh Zakzaky: Di Masa Ini, Kita Butuh Kepemimpinan Sayyid Ali Khamenei

Share

POROS PERLAWANAN – Wakil Syekh Ibrahim Zakzaky di Nigeria, Adam Ahmed Soho diwawancarai Fars sehubungan dengan longmarch Arbain Imam Husain a.s. Ia berpendapat, ziarah ke Karbala ini memiliki aspek-aspek spiritual-kultural yang bisa mempererat solidaritas antara Syiah dan mazhab-mazhab lain, bahkan nonmuslim.

Soho juga ikut dalam longmarch Arbain tahun ini. Ia mengatakan, ”Ziarah Arbain penuh dengan berkah dan manfaat. Jika ziarah ini dimanfaatkan dengan baik, ia bisa memperkuat pemikiran perjuangan, persatuan, dan perlawanan terhadap Arogansi Global.”

Ia menegaskan bahwa cinta kepada Imam Husain a.s bersemayam di hati semua orang merdeka di seluruh dunia.

“Tidak ada keraguan bahwa kecintaan kepada beliau akan mempersatukan jutaan orang, baik pria maupun wanita, besar atau kecil. Oleh karena itu, ziarah Arbain adalah manifestasi dari slogan ‘Hubbul Husain yajma’una (Cinta Husain menyatukan kita)’,” tandas Soho.

Wakil Pemimpin Syiah Nigeria ini menambahkan bahwa longmarch yang diikuti jutaan orang ini bisa digunakan untuk membela kaum tertindas di dunia, sebab “apa yang kita saksikan menunjukkan cinta dan kepatuhan kepada Imam Husain”.

Soho menyinggung tujuan kebangkitan Imam Husain a.s dan mengatakan, ”Jika para peziarah Arbain di Karbala dalam jumlah besar ini memahami tujuan utama kebangkitan Imam, yaitu reformasi dan pembelaan untuk kaum tertindas, mereka akan menyadari pentingnya kepemimpinan dalam kehidupan, terutama di masa sekarang ini.”

“Saat ini, kita membutuhkan kepemimpinan Ayatullah Sayyid Ali Khamenei di jalan pembelaan untuk kaum tertindas. Oleh karena itu, kami menyeru semua Muslim, terutama pengikut mazhab Ahlulbait a.s, untuk berkumpul di sekitar Wali Faqih demi terwujudnya reformasi dan perubahan di dunia.”

Soho hadir di Karbala bersama ratusan Syiah Nigeria di kafilah yang dinamakan “Syabab al-Muqawamah (Para Pemuda Perlawanan)”. Mereka juga mendirikan maukib atau tempat untuk menjamu para peziarah.

Kendati Pemerintah pro-Barat di Nigeria memberlakukan larangan dan rintangan, tiap tahun ribuan Muslim Syiah negara itu turun ke jalanan di berbagai kota dalam rangka memperingati 40 hari gugurnya cucu Nabi s.a.w.