Yedioth Ahronoth Singgung Interaksi Rahasia Pihak-pihak di Indonesia yang Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Harian Zionis, Yedioth Ahronoth pada Rabu 6 September melaporkan “interaksi rahasia dan diam-diam” Tel Aviv dengan sejumlah pihak di Indonesia. Tujuannya adalah menemukan jalan untuk menormalisasi hubungan Jakarta dengan Tel Aviv.

Dilansir Fars, meski demikian Yedioth Ahronoth menambahkan, ”Evaluasi Israel menunjukkan bahwa Tel Aviv tidak bisa meraih kesepakatan normalisasi dengan Indonesia sebelum terwujudnya normalisasi Israel-Saudi. Esensi Pemerintahan sayap kanan radikal Israel saat ini akan menghalangi hal tersebut”.

“Pada Februari tahun depan, Indonesia akan mengadakan Pilpres dan Pemilu legislatif. Pemilu ini akan menjadi penentu untuk normalisasi hubungan dengan Israel. Pada saat ini, tak ada satu pun hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Israel. Namun ada kanal-kanal hubungan langsung antara Israel dan sejumlah pihak di Indonesia untuk menghangatkan hubungan kedua belah pihak. Di antara kedua pihak terdapat hubungan dagang, pariwisata, dan kerja sama keamanan”, klaim Yedioth Ahronoth.

Menurut harian Zionis ini, AS berada di balik upaya untuk meyakinkan Indonesia agar bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel.

Kendati demikian, ada perselisihan pendapat di Israel soal apakah Indonesia mau menormalisasi hubungan sebelum Saudi, atau memilih untuk melakukannya setelah terwujudnya normalisasi Riyadh dengan Tel Aviv.

Sebagian pejabat Israel berpendapat bahwa Indonesia akan melakukan tindakan untuk menghangatkan hubungan dengan Israel. Namun sebagian pejabat lain meragukannya dan meyakini bahwa Jakarta tidak siap melakukannya.

Menurut para pejabat ini, Indonesia dalam beberapa bulan terakhir tidak mengizinkan atlet-atlet Israel memasuki wilayahnya, yang menyebabkan negara ini kehilangan hak untuk menjadi tuan rumah perhelatan turnamen Piala Dunia U-17.

Seorang pejabat senior Israel juga mengatakan bahwa Indonesia mengkhawatirkan terjadinya demo dan unjuk rasa. Sebab itu, ia akan menanti normalisasi Riyadh-Tel Aviv. Selain itu, struktur Kabinet Israel saat ini menyulitkan Indonesia untuk mengambil langkah pendekatan ke arah Tel Aviv.