Analis Global: Ekonomi Iran Akan Terus Melaju Meski Biden Lanjutkan Sanksi Trump

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Institute of International Finance (IIF), percaya bahwa ekonomi Iran akan terus tumbuh positif tahun depan bahkan jika sanksi yang dijatuhkan oleh Presiden AS, Donald Trump tetap dilanjutkan oleh penerusnya, Joe Biden.

Kepala ekonom IFF wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Garbis Iradian, mengatakan kepada kantor berita Reuters pada hari Kamis bahwa berlanjutnya sanksi di bawah Biden tidak akan berarti jatuhnya ekonomi Iran.

Namun, Iradian meramalkan bahwa Biden akan berusaha untuk menghapus sanksi atas Iran dan kembali bergabung dengan kesepakatan internasional tentang aktivitas nuklir di wilayah tersebut.

IFF, badan perdagangan yang mewakili lembaga keuangan global, mengatakan bahwa ekonomi Iran akan tumbuh 4,4 persen pada 2021 jika Biden mencabut sebagian besar sanksi pada akhir tahun depan.

Dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Iran akan berlanjut hingga 2022 di angka 6,9 persen dan akan stabil di kisaran 6 persen pada 2023.

Iradian mengatakan bahwa investasi langsung asing (FDI) di Iran akan naik hingga di bawah $2 miliar pada 2021 karena menurutnya, penyebaran virus Corona di Iran akan tetap menjadi penghalang bagi FDI.

Ekonom tersebut mengatakan bahwa FDI Iran, yang saat ini berada dibawah $1 miliar, akan mencapai angka $6,4 miliar pada tahun 2025 sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara itu dalam jangka menengah.

IFF mengatakan bahwa cadangan devisa Iran akan meningkat menjadi $109,4 miliar pada akhir tahun 2023 jika sanksi terhadap ekspor minyaknya direnggangkan.

Iran saat ini diperkirakan memiliki $80 miliar dalam cadangan devisa meskipun hampir 90 persen dari dana tersebut telah dibekukan di negara lain karena sanksi AS.

Sejak 2018, Washington telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Iran sejak Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir yang dicapai Iran dengan beberapa negara kekuatan dunia pada 2015.

Biden telah mengumumkan bahwa dia akan kembali ke perjanjian nuklir meskipun tidak jelas apakah otoritas Iran akan siap untuk menghentikan serangkaian langkah yang telah mereka ambil sebagai tanggapan atas penarikan Trump dari kesepakatan tersebut.