Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Israel Akhirnya Bebaskan Tawanan Tanpa Dakwaan yang 103 Hari Lakukan Aksi Mogok Makan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, rezim Israel akhirnya membebaskan tawanan Palestina Maher al-Akhras, yang melakukan mogok makan selama lebih dari 100 hari sebagai protes atas penahanannya yang dilakukan tanpa dakwaan.

Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), sebuah kelompok hak asasi manusia yang berbasis di kota Betlehem Tepi Barat yang diduduki, mengatakan bahwa Akhras dibebaskan pada Kamis pagi, beberapa hari setelah dia mengakhiri 103 hari mogok makan untuk memprotes apa yang disebut penahanan administratif Israel.

PPS mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel membebaskan Akhras di pos pemeriksaan Jabara di kota Tulkarem. Dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Nasional al-Najah di Nablus, Tepi Barat bagian utara.

“Alhamdulillah sekarang saya berada di antara keluarga dan orang-orang saya di Nablus, dan bahwa Insya Allah kita akan menyingkirkan pendudukan dengan kemauan besar rakyat kita, dan hidup dari kemenangan menuju kemenangan sampai kita mencapai yang lebih besar dan membebaskan Palestina,” kata Akhras kepada radio Palestine Today.

Warga Palestina berusia 49 tahun itu ditahan pada 27 Juli dan dipenjara di bawah perintah penahanan administratif selama empat bulan, tanpa dakwaan dan berdasarkan dugaan bukti rahasia yang bahkan tidak dapat diakses oleh pengacaranya.

Akhras, ayah enam anak yang berasal dari kota Silat al-Dhahr di Jenin, menghentikan mogok makannya pada 6 November setelah dia berhasil memaksa rezim Tel Aviv untuk memenuhi tuntutannya, namun Akhras mengatakan bahwa dia akan menyelesaikan sisa masa hukumannya, yang berakhir hari ini, di rumah sakit untuk perawatan medis.

Pengadilan Israel pada awalnya menolak untuk memerintahkan pembebasan Akhras meskipun kondisi kesehatannya memburuk dan gencarnya seruan oleh lembaga internasional untuk menghentikan penahanan administratifnya.

Selama mogok makan, tahanan Palestina itu menghadapi kondisi kesehatan yang “sangat memburuk”, seperti yang dijelaskan oleh dokter, dan berisiko mengalami kerusakan beberapa organ vitalnya, seperti ginjal, hati, dan jantung.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *