Analis India: Perubahan Mendadak Sikap AS Soal Gaza Sarat Motif Kepentingan Pilpres
POROS PERLAWANAN-Kantor berita Sputnik menulis, media-media arus utama AS seperti New York Times dan CNN pada pekan ini melaporkan, blokade Israel atas Gaza adalah penyebab kelaparan yang dialami warga kawasan tersebut.
Diberitakan al-Alam, Presiden AS Joe Biden dalam wawancara dengan stasiun televisi MSNBC mengeklaim bahwa Gaza adalah ‘garis merah’ bagi dirinya. Ia menegaskan bahwa nyawa 30 ribu warga Palestina tidak bisa lagi dilenyapkan untuk menghancurkan Hamas.
Analis masalah diplomatik, ekonomi, dan geopolitik Institut Imagindia, Robinder Sachdev berpendapat, perubahan verbal negara yang merupakan sekutu paling serius Israel ini berkaitan dengan Pilpres AS mendatang.
“Andai tahun ini tidak ada Pilpres dan akan berlangsung tahun depan, niscaya tidak akan ada perubahan dalam sikap Presiden Biden terhadap krisis (yang disebabkan) Rezim Israel saat ini,” kata Sachdev kepada Sputnik.
Ia menegaskan, dirinya meragukan terjadinya perubahan fundamental dalam kebijakan AS di hadapan Israel. Menurut Sachdev, Washington masih mendukung Tel Aviv di Dewan Keamanan PBB dan forum-forum lainnya.
“Dari satu sisi, Gedung Putih berupaya menjaga ‘dukungan total untuk Isarel.’ Sementara di sisi lain, Gedung Putih berkoar soal bantuan kemanusiaan (untuk Gaza).”
Analis institut independen di India ini menanggapi penentangan Mesir terhadap upaya Israel untuk mengevakuasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir. Ia memprediksi, Tel Aviv mungkin akan menekan negara-negara lain seperti UEA, Saudi, atau Turki agar tidak menerima warga Palestina.
Mantan Dubes Mesir di Rusia, Ezzat Saad membenarkan pendapat Sachdev dan mengatakan,”Andai bukan karena Pilpres, tidak bakal ada perubahan dalam pandangan media mainstream terkait ‘kekhawatiran akan masa depan perang bagi warga Palestina.’”
