Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Angkatan Bersenjata Yaman: Tak Ada Perdamaian tanpa Pencabutan Blokade Total

Angkatan Bersenjata Yaman: Tak Ada Perdamaian tanpa Pencabutan Blokade Total

POROS PERLAWANAN – Tenggat 3 hari yang diberikan Sanaa kepada Koalisi Saudi untuk menghentikan serangan dan blokade telah berakhir pada Rabu malam 30 Maret.

Diberitakan Fars, Otoritas Yaman sejak Minggu malam mengumumkan dimulainya gencatan senjata sepihak dengan Saudi di semua front dalam-luar perbatasan. Sanaa menegaskan, jika Koalisi Saudi dalam 3 hari menanggapi tawaran penghentian agresi dan blokade menyeluruh atas Yaman, maka gencatan senjata permanen akan diumumkan.

Pada Rabu malam, Dewan Tinggi Politik Yaman dalam statemennya mengutarakan keprihatinan besarnya, lantaran Koalisi Saudi tidak memberikan jawaban jelas dan transparan terhadap tawaran Sanaa.

Menurut Dewan Tinggi Politik Yaman, tidak ada tanggapan dari pihak Koalisi, padahal tawaran ini secara jelas menunjukkan bahwa Yaman menghendaki perdamaian dan sikap baik kepada negara tetangga.

Dewan ini menegaskan sudah mengenal baik esensi musuh dan menambahkan, ”Kami tahu benar bahwa musuh mengulur-ulur waktu, berlambat-lambat, dan mencari cara-cara untuk berkelit.”

“Tidak ada masalah jika Koalisi Saudi memberikan tanggapan positif kepada tawaran kami dengan label apa pun atau dari sudut mana pun yang diinginkannya. Namun kami menegaskan bahwa tidak bakal ada perdamaian tanpa pencabutan blokade.”

Hal senada juga ditegaskan kembali oleh Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree.

Sebelum ini, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashath menyatakan, ” Jika musuh tidak mendengarkan suara akal dan logika, tahun ke-8 (agresi) akan penuh dengan kejutan. Semua opsi kami ada di atas meja dan akan ada banyak kejutan. Namun kami berharap musuh mendengarkan imbauan akal.”

Koalisi Saudi pada Selasa malam mengabarkan penghentian operasi militer di Yaman. Koalisi ini mengklaim, operasi militer ini dihentikan demi “menanggapi seruan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk mempersiapkan kondisi sebelum pertemuan Riyadh dan terwujudnya perdamaian.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *