Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

AS Peras Lebanon dalam Perundingan Perbatasan Laut dengan Israel

AS Peras Lebanon dalam Perundingan Perbatasan Laut dengan Israel

POROS PERLAWANAN – Sejumlah aktivis Lebanon pada Senin 28 Februari lalu berkumpul di depan Kemenlu Lebanon di Beirut. Perkumpulan massa itu bertajuk “pembelaan terhadap sumber-sumber minyak dan perbatasan laut”. Unjuk rasa dilakukan sebagai reaksi terhadap perundingan tak langsung soal perbatasan laut antara Beirut dan Tel Aviv.

Dilansir Fars, anggota Komite Nasional Urusan Penentuan Perbatasan, Imran Zahwah saat diwawancarai Sputnik mengatakan, ”Partai-partai politik di Lebanon selalu bicara soal kepercayaan kepada Tentara Lebanon. Di tahun 2013, Tim Topografi telah dibentuk dalam Tentara. Saat ini, kami juga memiliki para pakar dan perangkat untuk menentukan perbatasan secara akurat.”

“Ketika Tentara Lebanon tidak bisa berbuat apa-apa, itu berarti proses penentuan perbatasan telah dipolitisasi. Dengan menyerahkan Jalur 29 (kepada Rezim Zionis), Lebanon akan kehilangan 1.430 km (dari kawasan kelautannya),” lanjut Zahwah.

Pejabat Lebanon ini menyinggung sanksi-sanksi Washington atas Beirut dan menegaskan, ”Selama pedang sanksi masih dihunus di atas kepala para pejabat (Lebanon), kita harus mengadakan referendum dan memutuskan apakah kita akan mengalah atau tidak.”

Zahwah juga mengkritik ancaman-ancaman implisit AS soal sanksi yang akan dijatuhkan terhadap Lebanon. Ia berkata, ”Pernyataan Utusan AS untuk penentuan perbatasan, Amos Hechstein, secara jelas difokuskan kepada krisis Lebanon dan krisis ekonomi. Dia bicara soal (distribusi) listrik dari Yordania dan gas dari Mesir. Dia memeras (para pejabat Lebanon) dengan senjata sanksi.”

Dalam perundingan tak langsung penentuan perbatasan Lebanon-Israel, Hochstein pekan lalu telah menemui Presiden Lebanon, Michel Aoun. Pertemuan itu juga dihadiri Dubes AS Dorothy Shea, Menlu dan Menteri Energi Lebanon.

Perundingan tidak langsung antara Lebanon dan Israel terkait penentuan batas laut telah dimulai sejak Oktober 2020 di bawah pengawasan PBB dan dengan mediasi AS. Hingga kini, perundingan ini telah berjalan sebanyak 5 putaran, dan yang terakhir adalah Mei tahun lalu.

Keseluruhan luas kawasan minyak perairan Lebanon sekitar 22 ribu km persegi. Sedangkan yang dipersengketakan dengan Israel adalah seluas 854 km persegi. Kawasan ini dibagi menjadi 10 blok, yang salah satunya adalah blok minyak No 9.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *