Loading

Ketik untuk mencari

Irak Rusia

Dubes Rusia: Moskow Tak Bakal Intervensi Urusan Internal Irak

Dubes Rusia: Moskow Tak Bakal Intervensi Urusan Internal Irak

POROS PERLAWANAN – Fars melaporkan, Dubes Rusia untuk Irak, Elbrus Kutrashev menyatakan bahwa saat ini bukan pertama kalinya terjadi krisis pembentukan Pemerintah Irak.

NasNews mengabarkan, Kutrashev mengatakan, ”Semua anggota Komite Koordinasi Syiah adalah kawan-kawan kami. Pembentukan Pemerintahan Nasional adalah masalah internal Irak yang tidak kami intervensi.”

Kutrashev mengaku, sikap Rusia adalah tidak memihak kelompok politik mana pun. Ia menegaskan, ”Satu-satunya hal yang mewujudkan kepentingan Rusia adalah berakhirnya konflik di internal Irak dan terbentuknya Pemerintahan. Rusia tidak mencemaskan siapa yang akan berkuasa. Kekhawatiran kami adalah problem politik berujung kepada penggunaan senjata dan kekerasan.”

“Sebagian negara berusaha menjadikan Irak sebagai kancah permainan internasional… Kami tidak memprioritaskan pihak mana pun dalam masalah-masalah domestik Irak, bahkan kami menjalin hubungan baik dengan semua pihak… Ammar al-Hakim, Hammad Hamudi, Nouri al-Maliki, Hadi al-Amiri, dan Falih al-Fayyadh adalah kawan-kawan kami. Kami berharap mereka mencapai kesepakatan.”

Menurutnya, Rusia selalu berusaha memainkan peran sedemikian rupa agar kesepakatan bisa diwujudkan antara fraksi-fraksi Irak.

“Kami menyetujui apa pun yang disepakati pihak-pihak Irak. Kami juga tidak akan menolak peran untuk menjadi penengah antara pihak-pihak Irak,” tandasnya.

Terkait masalah ini, anggota Fraksi Shadiqun, Rafiq al-Salihi mengabarkan, Aliansi al-Tsabat al-Watani akan menjadi fraksi terbesar di Parlemen Irak. Pembentukan fraksi terbesar di Parlemen menjadi penting, lantaran berdasarkan aturan, fraksi ini berhak merekomendasikan kandidat Perdana Menteri kepada Presiden Irak, kemudian membentuk Pemerintahan.

Al-Salihi menyatakan, Aliansi al-Tsabat al-Watani akan mendeklarasikan keberadaannya dalam beberapa hari mendatang. Ia berkata, aliansi ini meliputi fraksi-fraksi dalam Komite Koordinasi dan sejumlah legislator independen.

Ia menambahkan, sejumlah besar legislator independen telah bergabung dengan aliansi ini. Upaya juga terus dilakukan untuk merekrut lebih banyak legislator lain.

Al-Salihi menegaskan, al-Tsabat al-Watani saat ini adalah fraksi Syiah terbesar di Parlemen Irak dan normalnya memiliki hak untuk membentuk Kabinet.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *