Asosiasi Ulama Muslim Lebanon Sebut Revolusi Imam Khomeini ‘Langkah Besar Dorong Kehancuran Rezim Zionis’
POROS PERLAWANAN – Asosiasi Ulama Muslim Lebanon merilis statemen dalam rangka peringatan tahun ke-33 wafatnya Imam Khomeini. Dalam statemen tersebut, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dinilai mampu membangun sebuah negara Islam yang bisa maju seiring perkembangan global dan menjadi yang terdepan dalam banyak bidang teknologi.
Dikutip Fars dari al-Ahed, Asosiasi Ulama Muslim Lebanon menyinggung upaya Imam Khomeini untuk menyebarkan konsep Islam Muhammadi di hadapan Islam Amerika. “Islam Amerika saat ini adalah Islam Takfiri,” tegas lembaga ini.
Asosiasi Ulama Muslim Lebanon menyebut bahwa Imam Khomeini memandang persatuan Islam sebagai satu-satunya cara untuk menghadapi pemecahbelahan Umat Islam.
“Dideklarasikannya selisih waktu seminggu antara dua tanggal kelahiran Nabi Muhammad saw versi Sunni dan Syiah sebagai Pekan Persatuan adalah tindakan terpenting Imam Khomeini untuk persatuan Umat Islam, dalam rangka menunjukkan bahwa perbedaan mazhab bukan perbedaan dalam agama. Agama dari Allah adalah Islam, bukan selainnya.”
Asosiasi ini juga menyatakan, sebelum kemenangan Revolusi Islam, Imam Khomeini telah menyebut Rezim Zionis sebagai bahaya besar untuk Umat Islam dan menegaskan, selama kelenjar kanker Israel ini belum dilenyapkan, Kawasan tidak akan merasakan keamanan. Selain itu, kemenangan Revolusi Islam dan dibentuknya Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) oleh Imam Khomeini adalah langkah besar dalam misi penghancuran Rezim Zionis.
Asosiasi Ulama Muslim Lebanon menyatakan, pesan Ayatullah Ali Khamenei kepada Pemimpin Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, dan ajakannya untuk menolong kaum tertindas di Palestina dan Yaman adalah bukti keseragaman sikap Pemimpin Iran saat ini dengan Imam Khomeini.
Lembaga ini menegaskan, jalan Imam Khomeini ini akan berujung kepada kemenangan dan kejayaan Islam serta kebebasan dari orang-orang zalim.
