Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Beda Perlakuan Dunia terhadap ‘Rayan Maroko’ dan ‘Rayan Yaman’

Beda Perlakuan Dunia terhadap ‘Rayan Maroko’ dan ‘Rayan Yaman’

POROS PERLAWANAN – Jatuhnya seorang bocah Maroko berusia 5 tahun ke sumur dengan kedalaman 32 meter telah membetot perhatian warga negara itu, bahkan dunia.

Dilansir al-Alam, meski berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelamatkan bocah bernama Rayan itu, pada akhirnya ia meninggal setelah terjebak di sumur itu selama 4 hari.

Semua orang, mulai dari atlet, seniman, akademisi, bahkan Koordinator Kantor PBB di Maroko, turur menyuarakan simpati dan solidaritas mereka untuk Rayan.

Namun pertanyaannya adalah: kapankah ada simpati dan solidaritas dunia untuk anak-anak Yaman, yang terjebak dalam perang yang disulut Bin Salman dan Bin Zayed selama 7 tahun terakhir?

Dalam perang ini, lebih dari 10 ribu anak Yaman tewas oleh agresi Saudi dan UEA, namun dunia masih saja bungkam.

Tiap 9 menit seorang bocah Yaman seusia Rayan meregang nyawa.

Tiga ribu anak Yaman penderita kanker berada dalam ancaman kematian.

Dari 5 anak Yaman, 4 di antara mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan. Sedangkan 400 ribu anak mengalami malnutrisi, dan lebih dari 2 juta anak Yaman terpaksa meninggalkan bangku sekolah dan 4 juta lainnya terancam berhenti belajar.

Dosen hukum internasional, Nazih Mansour dalam tulisannya menyebut perbedaan antara liputan media soal insiden Rayan dan dibombardirnya anak-anak Yaman.

“Insiden jatuhnya bocah Maroko ke dalam sumur sedalam 32 meter dan operasi penyelamatannya telah menyita perhatian dunia dari sisi politik, emosi, dan moral. Berbagai jaringan satelit terpenting dunia, dalam berbagai bahasa, meliput berita ini untuk menggambarkan banyaknya simpati dari jauh dan dekat kepada Rayan Maroko”, tulis Mansour.

“Kendati dengan adanya semua simpati dan doa kita agar Rayan bisa keluar dengan selamat, namun akhirnya ia meninggal setelah beberapa hari”.

“Kecelakaan ini memicu pertanyaan terkait diabaikannya Rayan Yaman, Bahrain, Irak, Palestina, Suriah, Kashmir, dan Rayan-Rayan lain di muka bumi”.

“Bocah-bocah Yaman, Irak, Suriah, … adalah bocah-bocah yang digempur dengan senjata-senjata terlarang internasional, baik kimia, kluster, dan rudal, atas keputusan-keputusan politik. Namun media-media tidak menyinggungnya sama sekali, malah justru mendorong kejahatan teroris ini dan menjustifikasinya”.

“Sampai kapan kalian akan melakukan diskriminasi terhadap Rayan Yaman dan Rayan-rayan lain?” pungkas Mansour.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *