Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Begini Reaksi Dingin PBB Saat Dunia Kutuk Keras Aksi Biadab Israel Atas Ilmuwan Nuklir Iran

Begini Reaksi Dingin PBB Saat Dunia Kutuk Keras Aksi Biadab Israel Atas Ilmuwan Nuklir Iran

POROS PERLAWANAN – Wasekjen Hizbullah, Syekh Naim Qasim menyampaikan belasungkawa kepada Iran atas gugurnya ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh dalam aksi teror Jumat kemarin.

“Kami mengutuk serangan biadab ini. Kami yakin, pihak-pihak yang bersangkutan di Iran akan membalas kejahatan ini. Tentu syahadah adalah sebuah kemuliaan. Kami tidak gentar terhadap teror-teror ini,” kata Syekh Qasim kepada al-Manar.

Wasekjen Hizbullah menilai, serangan teror ini adalah bagian dari perang terhadap Iran, Palestina, dan kaum merdeka di Kawasan.

Jubir al-Nujaba, Nashr al-Shammari melalui akun Twitter-nya menilai teror tersebut sebagai tindakan pengecut. Ia mencuit, ”Kami mengecam aksi teror ini. Kami yakin terhadap keteguhan, kekuatan, dan kemenangan Republik Islam Iran”.

“Iran dengan keyakinan terhadap prinsip Muhammadi dan Husaini, yang terinspirasi dari syahadah, pasti akan mengalahkan kaum zalim dan arogan”, lanjutnya.

Kantor Politik Ansharullah Yaman dalam statemennya menyatakan, Teheran berhak untuk membalas semua pihak yang merancang dan melaksanakan kejahatan ini.

“Kejahatan teror terhadap ilmuwan senior selevel Fakhrizadeh adalah bagian dari upaya musuh untuk mencabut pengalaman dan spesialisasi keilmuan dari Umat (Islam) dan membatasinya untuk mereka sendiri. Namun dengan izin Allah, upaya mereka akan gagal,” demikian dinyatakan Ansharullah.

Di lain pihak, alih-alih mengutuk teror tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres hanya bereaksi dengan meminta semua pihak untuk “menahan diri”.

Jubir Guterres, Farhan Haq pada hari Jumat kemarin mengatakan, ”Kami mendapat laporan tentang teror terhadap ilmuwan nuklir Iran di sekitar Teheran. Kami mengharap semua pihak menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan di Kawasan.”

Sementara itu, harian Israel, Haaretz menegaskan bahwa Presiden AS, Donald Trump dan PM Israel, Benyamin Netanyahu secara sengaja berusaha untuk meningkatkan ketegangan di Kawasan.

“Meski teror terhadap ilmuwan Iran ini mungkin merupakan pukulan psikologis bagi Iran, terutama Garda Revolusi Islam (IRGC), namun Iran akan mendidik seorang ilmuwan berbakat lain persis seperti Fakhrizadeh,” tulis Haaretz.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *