Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Biden Asal Bicara, Washington Panik Hindari Amarah Beijing

Biden Asal Bicara, Washington Panik Hindari Amarah Beijing

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, dalam konferensi pers Presiden AS bersama PM Jepang di Tokyo Senin 23 Mei kemarin, Joe Biden ditanya demikian, ”Anda tidak ingin terlibat secara militer di konflik Ukraina lantaran alasan-alasan tertentu. Jika tahap itu tiba, apakah Anda siap terjun secara militer untuk membela Taiwan (melawan China)?”

Di saat kebanyakan Presiden AS terdahulu berpikir sejenak atau memberikan jawaban abu-abu terhadap pertanyaan semacam ini, Biden secara terang-terangan menjawab “ya” dan menambahkan, ”Ini adalah janji yang telah kami berikan.”

Jawaban ini mengejutkan para jurnalis yang hadir. Jurnalis AFP, Sebastian Smith dalam cuitannya menulis, ”Jawaban Biden benar-benar meningkatkan adrenalin di ruang konferensi Istana (PM Jepang). Dalam tahap berikut, kita harus berusaha menjelaskan apa arti semua ini.”

Statemen tak terduga di lawatan pertama Biden ke Asia dan ke negara yang bertetangga dengan China, kontan membuat Washington syok dan memicu Beijing bereaksi keras. Pernyataan Biden memaksa para petinggi militer AS menghabiskan sebagian besar waktu mereka di hari Senin untuk menjustifikasi pengabaian Biden terhadap strategi AS soal Taiwan.

China menyatakan pulau Taiwan sebagai wilayahnya dalam bingkai “Satu China”. Beijing menegaskan ini topik paling sensitif dan penting dalam hubungan dengan Washington. Berdasarkan kebijakan Satu China, AS membenarkan sikap Beijing bahwa Taiwan adalah bagian dari China, namun tidak pernah mengakuinya. Kendati AS mengirim persenjataan ke Taiwan, namun secara sengaja bersikap abu-abu soal keterlibatan secara militer jika China menyerang Taiwan.

Segera setelah pernyataan Biden, seorang pejabat Gedung Putih berkata, sikap resmi Gedung Putih masih belum berubah. Ia mengatakan, p”Seperti yang dikatakan Presiden, kebijakan kami tidak berubah. Dia mengulang kebijakan Satu China dan komitmen kami terhadap perdamaian serta stabilitas di seluruh Selat Taiwan.”

Seorang sumber di Gedung Putih juga memberitahu CNN bahwa maksud Biden adalah “mengirim senjata”, bukan “menempatkan pasukan”.

Menhan AS, Llyod Austin pada Senin malam mengatakan, maksud Biden dari statemennya adalah sikap Washington terkait Taiwan tidak berubah dan Gedung Putih tetap berkomitmen kepada kebijakan Satu China.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *