Bin Farhan kepada Assad: Saudi Inginkan Keutuhan Wilayah Suriah Tetap Terjaga
POROS PERLAWANAN – Menlu Saudi, Faisal bin Farhan pada Selasa 18 April tiba di Damaskus dan disambut para pejabat Suriah. Ini adalah kunjungan pertama kali Saudi sejak dimulainya krisis Suriah pada 2011.
Dikutip Fars dari al-Arabiya, Bin Farhan bertemu dan berbincang dengan Presiden Bashar Assad. Dalam pertemuan itu, Menlu Saudi membahas upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meraih solusi politik yang menjaga kedaulatan Suriah.
Bin Farhan memberi tahu Assad bahwa Saudi menekankan keutuhan wilayah, keamanan, dan identitas Arab Suriah.
Al-Arabiya melaporkan bahwa kedua belah pihak juga menegaskan pentingnya meraih solusi politik yang mewujudkan kepentingan nasional Suriah. Bin Farhan menyatakan bahwa harus ada atmosfer yang dipersiapkan untuk menyalurkan bantuan ke semua titik di Suriah.
Kantor Kepresidenan Suriah juga merilis statemen tentang detail pertemuan tersebut. Menlu Saudi disebut menyampaikan salam Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman kepada Assad dan rakyat Suriah, serta harapan mereka untuk keamanan, stabilitas, dan kemajuan Suriah.
“Persaudaraan antara bangsa Arab jauh lebih dalam daripada hubungan antara negara-negara Arab. Hubungan sehat antara Suriah dan Saudi adalah kondisi normal yang harus ada. Hubungan ini bukan hanya menguntungkan kedua negara, tapi juga menguntungkan Arab dan Kawasan. Kebijakan realistis yang diambil Saudi membawa keuntungan bagi negara-negara Arab dan Kawasan,” kata Assad.
Menurutnya, peran negara-negara Arab untuk mendukung Suriah dalam melewati akibat-akibat perang adalah hal urgen. “Perubahan-perubahan yang disaksikan dunia telah menyebabkan kerja sama negara-negara Arab dalam tahap ini menjadi lebih penting, sehingga bisa dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa Arab,” tandas Assad.
Bin Farhan berharap, Suriah bisa mencapai perkembangan langgeng. Ia berkata bahwa Saudi akan mengerahkan segala upaya untuk menjaga keutuhan wilayah Suriah dan memulangkan para pengungsi negara tersebut.
Di tahap mendatang, kata Bin Farhan, hubungan Suriah dan negara-negara Arab harus kembali normal dan Damaskus bisa memainkan perannya lebih baik dari sebelumnya.
