Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Bin Salman Raih ‘Penghargaan Pelaku Kejahatan Kemanusiaan Terkeji’

Bin Salman Raih ‘Penghargaan Pelaku Kejahatan Kemanusiaan Terkeji’

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Institut Ekklesia yang bermarkas di London dan aktif di bidang HAM dalam sebuah seremoni simbolis telah menyerahkan “penghargaan” kepada Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman.

“Penghargaan” ini berupa gelar “pelaku kejahatan HAM terkeji” dan “kejahatan atas anak-anak”. Ekklesia juga menyebut Bin Salman sebagai pelanggar HAM nomor satu.

Situs Ekklesia menyebutkan, penghargaan ini diserahkan dalam seremoni “Musuh-musuh Perdamaian dalam Perang Yaman”. Penerimanya adalah mereka yang memainkan peran terbanyak dalam berlarut-larutnya perang, menghalangi terwujudnya perdamaian, dan pembantaian atas rakyat Yaman.

Institut ini mengumumkan, tujuan dari penghargaan simbolis ini adalah menarik perhatian masyarakat dunia terhadap berlanjutnya perang Yaman dan pihak-pihak yang melakukan berbagai kejahatan keji. Ekklesia menilai, perang Yaman adalah sebuah noda dan aib bagi masyarakat dunia.

Dalam seremoni tersebut, PM Inggris Boris Johnson juga diberi penghargaan “Perusak Perdamaian”. Gelar ini diberikan lantaran Johnson masih melanjutkan penjualan senjata kepada Riyadh.

Pada 26 Maret 2015 pagi, jet-jet Koalisi Saudi mulai membombardir Sanaa dan sejumlah kawasan lain di Yaman. Koalisi Saudi menamakan operasi tersebut dengan “Badai Ketegasan”. Di saat bersamaan, blokade Yaman dari laut, darat, dan udara pun dimulai.

Sejak dimulainya agresi ke Yaman hingga Januari 2021, 6.190 wanita dan anak Yaman telah kehilangan nyawa, sementara 6.898 lainnya terluka. Selain itu, berdasarkan rata-rata seribu kelahiran di Yaman, 27 bayi terlahir dalam keadaan tanpa nyawa.

Jubir UNICEF dalam jumpa pers PBB di Jenewa Oktober lalu mengatakan, ”Perang Yaman baru-baru ini telah sampai ke tahap memalukan. Kita sekarang memiliki 10 ribu anak-anak yang tewas atau cacat sejak Maret 2015. Dengan kata lain, tiap hari 4 anak tewas atau terluka.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *