Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

China dan Rusia Veto Desakan AS di PBB untuk Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi atas Korea Utara

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China dan Rusia telah memveto desakan AS di PBB untuk memperketat sanksi terhadap Korea Utara atas peluncuran rudal balistik terbarunya.

Tercatat 13 anggota Dewan Keamanan lainnya mengadakan voting tentang resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat pada Kamis.

Resolusi tersebut akan mengurangi jumlah minyak yang dapat diimpor secara legal oleh Korea Utara sebagai hukuman atas uji coba rudal balistik antarbenua yang dilakukan Pyongyang pada Rabu.

China, sekutu terdekat Korut, dan Rusia, yang hubungannya dengan Barat telah secara drastis memburuk akibat operasi militernya di Ukraina, mengatakan bahwa mereka lebih memilih pernyataan yang tidak mengikat daripada resolusi baru terhadap Pyongyang.

AS “seharusnya tidak menempatkan penekanan sepihak pada penerapan sanksi saja. Ia juga harus bekerja untuk mempromosikan solusi politik,” kata Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun.

Dia memperingatkan bahwa sanksi akan menyebabkan “eskalasi” dan konsekuensi kemanusiaan bagi Korea Utara, yang baru-baru ini dilanda wabah Covid.

Zhang juga menuduh Amerika Serikat menginginkan resolusi itu gagal untuk “menyebarkan api perang” sebagai bagian dari rencananya yang lebih luas untuk menekan China.

“Inti masalahnya,” katanya, “adalah apakah mereka ingin menggunakan penanganan masalah semenanjung Korea di papan catur yang disebut strategi Indo-Pasifik mereka.”

Sementara itu, Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia mengatakan bahwa Washington mengabaikan seruan Pyongyang untuk menghentikan “aktivitas permusuhan”.

“Tampaknya rekan-rekan Amerika dan Barat lainnya menderita sesuatu yang setara dengan Writer’s Block (Kondisi ketika seorang penulis tidak dapat menuliskan apa pun). Mereka tampaknya tidak memiliki respons terhadap situasi krisis selain memperkenalkan sanksi baru,” katanya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa sanksi baru terhadap Korea Utara adalah “jalan menuju jalan buntu”.

“Kami telah menekankan ketidakefektifan dan ketidakmanusiawian untuk lebih memperkuat tekanan sanksi terhadap Pyongyang.”

Selama 16 tahun terakhir, Dewan Keamanan PBB telah dengan mantap, dan dengan suara bulat, meningkatkan sanksi untuk memotong dana bagi program senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara.

Sejak 2017, ketika Dewan terakhir meningkatkan sanksi terhadap Pyongyang, China dan Rusia telah berusaha untuk melonggarkan sanksi atas dasar kemanusiaan.

Sementara mereka telah menunda beberapa tindakan di balik pintu tertutup dalam komite sanksi Dewan Keamanan Korea Utara, pemungutan suara pada Kamis mengenai resolusi itu adalah pertama kalinya mereka secara terbuka melanggar kebulatan suara.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *