Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

China Jatuhi Sanksi Sejumlah Entitas Inggris atas Tuduhan Sebar Hoaks Soal Xinjiang

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China telah menjatuhkan sanksi pada beberapa organisasi dan individu di Inggris karena menyebarkan “kebohongan dan disinformasi” tentang Xinjiang.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa mereka telah memberikan sanksi kepada empat entitas dan sembilan orang yang “dengan jahat menyebarkan kebohongan dan disinformasi”.

Anggota parlemen seperti mantan pemimpin Partai Konservatif, Duncan Smith dan Komisi Hak Asasi Manusia Partai Konservatif termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran sanksi tersebut.

Menurut Kementerian, tindakan tersebut melarang individu yang menjadi sasaran dan anggota keluarga dekat mereka memasuki wilayah Tiongkok. Beijing juga melarang warga negara dan institusi China berbisnis dengan mereka.

Sanksi itu datang beberapa hari setelah Inggris, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada China atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terkait kelompok etnis minoritas Muslim di Xinjiang.

Aktivis dan pakar HAM PBB mengatakan bahwa setidaknya 1 juta Muslim telah dipaksa masuk ke kamp-kamp di wilayah otonom Xinjiang barat.

Beijing dengan keras membantah laporan bahwa orang Uighur dipinggirkan secara tidak adil dan mengatakan pihaknya menangani keterbelakangan dan kurangnya pekerjaan di daerah padat penduduk Uighur seperti Xinjiang.

Pejabat China juga mencirikan kamp tersebut sebagai “pusat pendidikan kejuruan dan pelatihan kerja” untuk “penjahat yang terlibat dalam pelanggaran ringan”.

“China dengan tegas bertekad untuk menjaga kedaulatan nasionalnya, kepentingan keamanan dan pembangunannya, dan memperingatkan pihak Inggris untuk tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah,” kata Kementerian China. “Jika tidak, China akan dengan tegas membuat reaksi lebih lanjut.”

Kelompok etnis Uighur yang sebagian besar Muslim-Turki, yang membentuk sekitar 45 persen dari populasi di Xinjiang, telah lama menuduh Pemerintah di Beijing melakukan diskriminasi budaya, agama, dan ekonomi. Sementara China menolak tuduhan tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *