Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Dari Baghdadi ke Qurashi hingga Isawi, ‘Remake Film ala Hollywood’ dengan Ganti Pemeran Utama Gembong ISIS-nya

POROS PERLAWANAN – Serial film aksi AS yang dimulai sejak 2011 masih berlanjut hingga hari ini. Di tahun 2011, Osama bin Laden dibunuh atas perintah Barack Obama dengan cara ala film-film Hollywood. Donald Trump menggunakan cara serupa di tahun 2019 untuk menewaskan Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Kini di tahun 2022, Joe Biden mewujudkan tujuan-tujuan politisnya dan mendeklarasikan “kemenangannya” dengan pembunuhan atas suksesor al-Baghdadi, Abu Ibrahim al-Qurashi.

Sejak saat ini hingga beberapa tahun ke depan, AS, terutama Pemerintahan Biden, hanya akan memberikan sedikit informasi dan analisis soal operasi militer di Idlib, Suriah, yang menewaskan al-Qurashi. Sebab dengan cara ini, mereka berupaya meraih manfaat-manfaat politis bagi diri mereka, terutama untuk Biden.

Sekarang ini Biden butuh untuk membicarakan sebuah kemenangan atau capaian, sebab tahun ini ia dihadapkan dengan rentetan kegagalan dan kekalahan. Mulai dari penyebaran virus Corona, krisis ekonomi, hengkangnya AS dari Afghanistan, eskalasi dengan China dan Rusia, hingga ketegangan yang memaksa Biden mengirim 3.000 serdadu ke Eropa dan munculnya potensi konfrontasi versus Moskow.

Tiada keraguan bahwa al- Qurashi adalah dalang perbudakan dan pembunuhan etnis Yazidi, juga dikenal dengan kejahatan-kejahatannya bersama ISIS. Namun kita tahu bahwa ia adalah ciptaan intelijen AS dan Barat.

Keputusan untuk membunuh al-Qurashi dan waktu pelaksanaannya hanya merupakan sarana untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan politis domestik. Kisah ala Hollywood dan detail tak terhitung soal perencanaan dan pelaksanaan “cermat” operasi (yang notabene telah menewaskan sekira 13 warga sipil) akan disusul dengan beragam analisis dan berita buatan. Tujuannya adalah menyibukkan opini publik dengan “keberanian AS” ini, yang telah “membebaskan dunia dari kejahatan iblis seperti al-Qurashi”.

Kisah ini tak berhenti sampai di sini. Seperti yang kita lihat, para sutradara AS sudah mempersiapkan skenario untuk aksi-aksi ala Hollywood selanjutnya dengan bicara soal suksesor al-Qurashi.

Orang Irak ini bernama Isawi dan disebut-sebut akan menggantikan al-Qurashi sebagai Pemimpin ISIS. Sebab itu, kita harus menantikan episode baru dalam serial “Pembunuhan Penjahat”.

Penyiaran episode baru ini juga bergantung pada kondisi politik Biden. Harus dilihat kapan Biden membutuhkan “capaian-capaian baru” dalam persaingannya dengan Trump, yang saat ini juga ingin kembali ke kancah politik Paman Sam.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *