Defense One: Kemandirian dan Kemajuan Teknologi Iran Redam Dampak Sanksi AS atas Industri Pertahanan

POROS PERLAWANAN – Sebuah situs AS, Defense One, secara terbuka menyatakan, sanksi-sanksi Pemerintah AS tidak akan memengaruhi perkembangan industri pertahanan Iran, terutama di bidang pembuatan berbagai tipe drone.

Kirsten Fontenrose dalam tulisannya menyatakan, baru-baru ini Otoritas AS mengumumkan tengah mengkaji sanksi-sanksi atas jaringan suplai komponen-komponen pembuatan drone di Iran. Namun, tulis Fontenrose, sanksi-sanksi itu tidak bakal efektif.

Fontenrose menilai, sanksi-sanksi Washington bisa saja tidak berpengaruh sama sekali, sebab Iran mendapatkan komponen-komponen drone ini dari berbagai sumber. Sebagian komponen ini bahkan sejatinya diproduksi untuk pelaku usaha dan wisata.

“Iran menggunakan motor-motor buatan Jerman di sebagian dronenya. Saya berpikir bahwa sanksi atas Jerman akan membuat Berlin marah,” kata Archie Stafford, spesialis di Academy of Model Aeronautics di AS.

Fontenrose menambahkan, komponen-komponen lain drone, seperti antena dan sistem navigasi, juga berharga murah. Di sisi lain, upaya untuk memutus akses Iran ke pasar-pasar finansial yang menggunakan dolar juga tidak memberikan banyak hasil. Sebagai contoh, Teheran bisa saja menjual minyak ke China dan mendapatkan komponen-komponen penting drone sebagai imbalannya.

Di akhir tulisannya, Fontenrose menyatakan bahwa kemajuan teknologi mungkin saja akan membuat Iran tidak butuh mengimpor komponen-komponen drone, sebab negara ini telah mengembangkan kemampuannya di sektor pembuatan komponen dalam industri drone di bidang print 3D.

Sebelum ini, Jerusalem Post dalam laporannya menyinggung pameran berbagai alutsista, termasuk drone dan rudal, di Iran. Media Israel ini menyebut Iran kini telah menjadi adidaya di bidang drone dan salah satu negara yang membuat drone kecil, besar, dan kamikaze dalam jumlah besar.