Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Diancam Lobi Zionisme di Inggris, Redaktur Rai al-Youm Dicap Bela Terorisme karena Dukung Palestina

Diancam Lobi Zionisme di Inggris, Redaktur Rai al-Youm Dicap Bela Terorisme karena Dukung Palestina

POROS PERLAWANAN – Penulis terkemuka Dunia Arab, Abdel Bari Atwan pada Jumat 15 April menulis, lobi Zionisme di Inggris telah melancarkan kampanye massif untuk mendiskreditkan dirinya.

Dilansir Fars, Atwan yang tinggal di London ini menyatakan, ia menjadi target lantaran dukungannya terhadap Perlawanan Palestina dan operasi-operasi berani syahid, baik melalui Rai al-Youm, Youtube, atau wawancara.

Menurutnya, harian Zionis, Jewish Chronicel yang memiliki oplah tinggi di Inggris dan Dunia Arab, memimpin upaya pendiskreditan dirinya dan menuduhnya sebagai pendukung terorisme.

“Harian ini (JC) menuding saya sebagai pembela terorisme, lantaran dukungan saya terhadap Raad Hazim, pelaku operasi berani syahid di Tel Aviv yang menewaskan 3 orang dan melukai 10 lainnya. Juga karena saya menyebut pelaku operasi sebagai syahid dan pahlawan, serta ucapan saya bahwa sebagian besar warga Israel bukan warga biasa dan sipil, namun bagian dari kader Militer dan Biro Keamanan Israel, atau bagian dari pasukan cadangan”, tulis Atwan.

Ia menegaskan, hujatan-hujatan ini bukan hal baru dan sudah berlangsung sejak seperempat abad terakhir. Dia bahkan berkali-kali mendapat ancaman pembunuhan. Tujuan utama musuh terhadapnya adalah agar Atwan menutup mulutnya, menaruh penanya, menutup akun Youtube, dan menghalanginya tampil di media-media Arab serta Barat.

Tujuan terpenting dari serangan-serangan ini, kata Atwan, adalah menghasut Polisi London untuk menyelidiki dan mengadilinya sesuai UU Penumpasan Terorisme. Ia berkata, jika itu terjadi, ada kemungkinan ia akan dikurung hingga 15 tahun.

“Apa yang ingin saya tegaskan dalam tulisan ini adalah: semua kampanye provokatif ini tidak membuat saya takut. Justru saya bangga jika masuk penjara karena membela nilai-nilai bangsa saya, Umat Arab dan Muslim. Saya bangga berdiri di sisi Front Perlawanan menghadapi kezaliman, rasisme, dan pembantaian dengan berbagai cara,” kata penulis Palestina yang lahir di Gaza tahun 1950 ini.

Di akhir tulisannya, Atwan berjanji kepada syuhada dan para tawanan di penjara-penjara Israel bahwa ia tak akan mundur dan menyerah. Ia akan terus bicara dan menulis selama semua media belum memboikotnya, sebab ia meyakini kebenaran nilai-nilainya dan tahu bahwa Palestina akan meraih kemenangan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *