Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Faksi Palestina: Statemen Bennett Pertanda Kebangkrutan Politik-Keamanan Israel

Faksi Palestina: Statemen Bennett Pertanda Kebangkrutan Politik-Keamanan Israel

POROS PERLAWANAN – Faksi Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina dalam statemennnya menyatakan, PM Israel Naftali Bennett telah menderita kekalahan.

Diberitakan al-Alam, faksi ini dalam statemen yang dirilis Sabtu malam menegaskan, di saat Bennett berpura-pura mengabaikan isu Palestina, mendadak ia melihat telah terlibat dalam konfrontasi langsung dengan bangsa dan Perlawanan Palestina.

Menurut Front Demokratik, PM Israel juga melihat dirinya dan sistem keamanan Rezim Zionis tidak mampu menghadang bertambahnya perlawanan rakyat di berbagai titik Tepi Barat dan Quds.

Faksi ini menandaskan, pernyataan Bennett terkait operasi berani syahid di jalan Dizengoff di jantung Tel Aviv menunjukkan “kebangkrutan ekonomi dan keamanannya”.

Front Demokratik menambahkan, perlawanan rakyat adalah satu-satunya pengganti Perjanjian Oslo, agar hak bangsa Palestina terkait kepulangan para pengungsi bisa dipenuhi.

Faksi ini meminta dari semua pihak di Palestina untuk mendukung Perlawanan dan memberikan perlindungan politis kepadanya. Sebab, kelanjutan Perjanjian Oslo hanya akan berujung kepada musnahnya isu Palestina, pengabaian hak bangsa Palestina, dan berlarut-larutnya penjajahan.

Pada Kamis malam lalu, media-media Palestina memberitakan operasi berani syahid di jalan Dizengoff, yang merupakan salah satu jalan utama Tel Aviv.

Berdasarkan laporan saat itu, aksi penembakan di sebuah restoran itu melukai 9 orang dan menewaskan 2 lainnya. Namun kabar terbaru menyebutkan, salah satu orang yang terluka akhirnya meregang nyawa, sehingga jumlah Zionis yang terbunuh menjadi 3 orang.

Pelaku operasi ini adalah seorang pemuda Palestina bernama Raad Fathi Hazem (29 tahun) dari kamp pengungsi Jenin. Setelah diburu beberapa jam oleh aparat keamanan Zionis, Raad gugur pada Jumat pagi lalu.

Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Aviv Kochavi mengakui keamanan para pemukim Zionis menjadi rentan dan kondisi ini bisa berlangsung dalam waktu lama.

“Operasi ini merupakan kegagalan besar bagi aparat keamanan, sebab mereka tidak bisa mengontrol tempat kejadian dan pelakunya bisa meninggalkan TKP dengan mudah,” kata Kochavi.

“Sebelum ini, kami takut naik bus. Namun sekarang kami takut berjalan di jalan-jalan. Bisa saja para pelaku mengetuk rumah-rumah kami,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *