Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Gentar Diancam Iran, Pompeo: Biden Harus Lindungi Saya dan Trump

Gentar Diancam Iran, Pompeo: Biden Harus Lindungi Saya dan Trump

POROS PERLAWANAN – Setelah berlangsungnya peringatan syahadah Jenderal Qassem Soleimani, mantan Menlu AS Mike Pompeo mencemaskan keselamatan dirinya dan mantan Presiden AS, Donald Trump.

Diberitakan Fars, Pompeo dalam wawancara dengan Fox News bicara tentang aksi teror Washington terhadap Syahid Soleimani pada 3 Januari 2020 silam. Ia meminta dari Pemerintahan Joe Biden untuk melindungi dirinya dan mereka yang terlibat dalam teror tersebut.

Pompeo, yang semasa menjabat sebagai Menlu AS kerap melakukan tindakan-tindakan anti-Iran, memberikan tanggapan terhadap pidato Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Dalam peringatan gugurnya Syahid Soleimani pada Senin 3 Januari lalu, Raisi berkata kepada AS, ”Hajj Qassem Soleimani adalah tamu resmi PM Irak. Kalian telah menodai kehormatan Irak dan meneror sebuah bangsa, bukan hanya satu orang. Apa yang harus dilakukan terhadap kejahatan mengerikan yang sangat berat ditanggung Umat Islam ini? Pembunuh dan penjahat asli, Presiden AS saat itu (Trump) harus dihukum dan dieksekusi. Hukum Allah harus diberlakukan atas dirinya.”

“Jika mekanisme pengadilan adil terhadap Trump, Pompeo, dan para penjahat lain bisa dijalankan, dan mereka mendapatkan hukuman setimpal, maka itu hal bagus. Jika tidak, yakinlah bahwa kami akan mengatakan kepada semua pejabat AS bahwa pembalasan dendam akan dilakukan oleh umat,” imbuhnya.

Pompeo, yang dispekulasikan sebagai salah satu kandidat Presiden AS tahun 2024, dalam wawancara dengan Fox News kembali mengulang klaim usang soal alasan serangan teror terhadap Syahid Soleimani dan para pengiringnya di bandara Baghdad.

“Sayangnya ada banyak ancaman di berbagai penjuru dunia (terhadap AS). Anda benar soal ancaman yang berasal dari Iran. Ancaman-ancaman ini belum pernah ada sebelumnya… Mereka (Iran) ingin memobilisasi satu per satu Muslim di dunia untuk membunuh Presiden Trump dan saya. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan benar-benar sebuah bahaya dan risiko keamanan,” ujar Pompeo.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *