Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Hizbullah Prediksi Pengaruh AS di Kawasan ‘Runtuh Lebih Cepat dari yang Dibayangkan’

Hizbullah Prediksi Pengaruh AS di Kawasan ‘Runtuh Lebih Cepat dari yang Dibayangkan’

POROS PERLAWANAN – Anggota Dewan Pusat Hizbullah, Hasan al-Baghdadi menyebut AS berusaha menjarah kekayaan alam negara-negara di Kawasan.

Dikutip Fars dari el-Nashra, al-Baghdadi menilai AS tengah berencana untuk menggambar peta Kawasan sesuai program-programnya, yang dilandasi penjarahan sumber alam dan dukungan untuk Rezim Zionis.

“AS melalui para kaki tangannya memulai perang-perang. Ketika mereka kalah perang, para kaki tangannya dikuasakan atas rakyat dan diperkenankan untuk menjarah Bait al-Mal,” kata al-Baghdadi.

Menurutnya, adalah hal menggelikan ketika AS meminta kaki tangannya “melancarkan revolusi” terhadap korupsi dan koruptor, karena ini ibarat “maling teriak maling”.

Petinggi Hizbullah ini menegaskan, rakyat Lebanon tidak boleh membiarkan orang-orang semacam ini mencederai persatuan nasional. Ia meminta bangsa Lebanon berkomitmen kepada opsi perlawanan demi membebaskan negeri dan mencegah Musuh Israel mengusik mereka.

Al-Baghdadi menyatakan, dengan cara ini bangsa Lebanon bisa menjaga kekayaan alam dan martabat mereka. Juga diharapkan bahwa bangsa-bangsa lain di Kawasan melakukan hal serupa agar bisa mengalahkan musuh.

Cara ini, tegasnya, akan membuat AS runtuh dan “terwujudnya hal ini lebih dekat dari yang kita bayangkan”.

Terkait masalah ini, Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hisyam Shafiuddin menyebut kebijakan-kebijakan AS sebagai faktor terpenting problem di Lebanon.

“Bank-bank Lebanon berada di tangan AS. Sistem ekonomi Lebanon juga mengikuti AS. Semua bencana di dekade-dekade lalu terjadi di bawah pengawasan kebijakan AS. Kini AS datang untuk menggencet Lebanon dan rakyatnya, alih-alih membantu menyelesaikan masalah mereka,” tandasnya.

“Delegasi AS yang datang ke Lebanon ingin membuat garis khayalan bagi orang-orang Lebanon, dengan tujuan agar mereka meninggalkan basis-basis kekuatan mereka, baik itu dalam perlawanan maupun swasembada ekonomi. Pada hakikatnya, ini adalah sebuah jalur delusif yang tidak akan mengatasi krisis Lebanon.”

“Andai AS serius ingin mengakhiri krisis Lebanon, semestinya ia menyerahkan minyak Lebanon kepada rakyatnya, tidak bekerja demi kepentingan Israel, menghentikan tekanannya di level sanksi dan selainnya, dan mengakhiri intimidasi terhadap negara-negara yang bisa membantu Lebanon,” imbuhnya.

Shafiuddin melanjutkan, keputusan AS untuk menyalurkan gas Mesir ke Lebanon melalui Suriah bukan didasari niat tulus, tapi hanya sebagai reaksi untuk mengimbangi masuknya BBM Iran ke Lebanon.

“Kita tidak bisa memercayai ucapan, perilaku, dan kunjungan pejabat AS. Kami menyarankan mereka yang mengikuti kebijakan AS, juga para antek Kedubes AS, agar tidak berharap muluk-muluk. Sebab, orang-orang di Lebanon yang dahulu mengandalkan AS bercerita bagaimana mereka disia-siakan Washington pada dekade 50 dan 60-an. Orang-orang yang sekarang bergantung kepada AS juga tengah dilanda kecemasan dan ketakutan,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *