Imbau Rakyat Iran Sukseskan Pilpres, Ayatullah Khamenei: Tiada Penambah Kekuatan Sebaik Partisipasi Rakyat
POROS PERLAWANAN – Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Iran Rabu 16 Juni, Ayatullah Ali Khamenei menyebut Pilpres pada Jumat besok sebagai peristiwa menentukan dalam semua persoalan ekonomi dan nonekonomi.
Dilansir al-Alam, Ayatullah Khamenei menyinggung upaya tanpa henti para musuh Iran untuk mengurangi partisipasi rakyat, melemahkan negara, meningkatkan tekanan serta intervensi politik, ekonomi, dan teror di Iran.
“Rakyat, terutama kalangan bawah, wajar mengeluh jika ada sebagian persoalan kehidupan mereka yang belum ditangani. Karena itu, persoalan ini harus diatasi dengan memilih seorang figur kuat, tekun, tangguh, dan tak kenal lelah,” kata Ayatullah Khamenei.
“Dengan karunia Allah, rakyat pada hari Jumat, tak seperti yang dikehendaki musuh, akan kembali memberikan martabat kepada Iran dan Republik Islam. Semua lapisan dengan beragam selera politik akan terjun ke lapangan. Seperti halnya pengiringan jenazah Hajj Qassem Soleimani dahulu, mereka akan memandang Pilpres dengan pandangan di luar selera-selera politik,” lanjutnya.
Pemimpin Tertinggi Iran menyatakan, terwujudnya Republik Islam bergantung pada dua aspek kerepublikan dan keislaman. Oleh sebab itu, kata Ayatullah Khamenei, ”Semua pusat kekuatan-kekuatan setan di dunia secara khusus menentang dan merintangi Pilpres di Iran, yang merupakan simbol kerepublikan.”
Menurut Ayatullah Khamenei, tujuan penting propaganda musuh adalah merusak opini publik tentang Pilpres dan, jika memungkinkan, melakukan intervensi dalam Pilpres.
“Mereka tidak ingin kebesaran dan kemegahan Pilpres Iran terlihat. Namun Pilpres selalu berlangsung tepat waktu dan dengan tingginya partisipasi rakyat,” tandasnya.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, tingginya partisipasi rakyat dalam Pilpres akan berperan dalam menambah kekuatan dan kinerja Presiden yang akan datang.
“Ada banyak peluang dan fasilitas di negara. Untuk memanfaatkan semua itu, butuh orang-orang tekun, tak kenal lelah, dan tangguh. Kekuatan ini muncul dari partisipasi dan suara berlimpah dari rakyat, yang akan memberikan kemampuan lebih kepada Presiden baru untuk mengatasi problem,” tegasnya.
