Ini Syarat Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Biden
POROS PERLAWANAN– Dalam pidato pada hari Jumat lalu, Presiden AS Joe Biden bicara soal proposal terbaru gencatan senjata Hamas-Israel. Meski demikian, dalam wawancara dengan al-Mayadeen, Ketua Kantor Hubungan Luar Negeri Hamas Musa Abu Marzouq menegaskan bahwa pihaknya belum menerima dokumen apa pun soal proposal Biden.
“Pemerintah AS masih belum menerima respons positif dari Rezim Israel terhadap proposal Biden. Namun Washington mendesak kami untuk menerimanya,” kata Abu Marzouq pada Sabtu 1 Juni, ISNA melaporkan.
Menurutnya, apa yang diumumkan Biden adalah “prinsip-prinsip yang dinilai positif oleh Hamas.” Meski begitu, ia berkata bahwa “Hamas harus melihatnya secara utuh dan mengetahui isinya terlebih dahulu.”
“Kami tidak menerima koreksi apa pun dalam dokumen lama terkait gencatan senjata dan keluarnya Israel dari Gaza,” tegasnya.
Ia menyatakan, jika proposal Biden mencakup hal-hal yang bisa mengatasi titik-titik perbedaan, Hamas akan menyetujuinya.
Sehubungan dengan Badai al-Aqsa dan capaian-capaiannya, Abu Marzouq berkata,”Andai bukan karena keteguhan rakyat Palestina dan keberanian Perlawanan, kita tidak akan mendengar Presiden Biden mengajukan tawaran penghentian perang.”
Ia menilai, para pejuang Gaza dalam perang ini telah menang dalam seluruh aspek kemiliteran, terutama saat mereka sukses menggagalkan tujuan-tujuan musuh.
“Seluruh rakyat Palestina, di mana pun mereka berada, turut serta dalam kemenangan ini.”
“Masa depan Hamas ditentukan para pejuangnya. Kami tetap teguh di medan tempur. Hamas yang akan menangani urusan Palestina di Gaza. Kami menghendaki sebuah pemerintahan dengan wewenang penuh di Tepi Barat dan Gaza.”
