Inilah Tujuan Utama Israel Tempatkan Sejumlah Radarnya di UEA dan Bahrain
POROS PERLAWANAN – Rezim Zionis baru-baru ini memasang sistem radarnya di UEA dan Bahrain. Ini adalah tahap pertama proyek yang digulirkan AS dan mencakup penggabungan kekuatan pertahanan-udara Israel dengan negara-negara sekitar Teluk Persia dan perluasan lingkup kerja sama pertahanan. Kerja sama ini meliputi UEA, Bahrain, Saudi, Kuwait, Qatar, dan Mesir.
Dilansir Fars, Kanal 12 Israel mengumumkan bahwa tujuan utama proyek Pentagon ini adalah menguatkan strategi keamanan demi menghadapi “ancaman Iran, Yaman, dan selain mereka”.
Situs Lebanon, al-Ahed dalam artikelnya menyatakan, tidak ada keraguan bahwa Rezim Zionis saat ini memahami dengan baik jika perang regional atas Poros Perlawanan dimulai, ia akan menjadi sasaran pukulan-pukulan telak. Rudal dan drone Iran, Yaman, dan Hizbullah dengan serangan destruktifnya akan menargetkan kedalaman Israel.
“Kemampuan pertahanan Rezim Zionis di sepanjang Tanah Pendudukan tidak sanggup membendung semua serangan ini. Sebab itu, proyek AS ini digulirkan untuk menggabungkan sistem pertahanan Rezim Zionis dengan sejumlah sistem negara-negara Arab pelaku normalisasi. Harapannya adalah bisa menciptakan level tertinggi perlindungan dan koordinasi demi menghadapi serangan rudal dan udara ke Tanah Pendudukan,” tulis al-Ahed.
Laporan ini menyebutkan, proyek keamanan ini bertujuan untuk menghadapi Iran dan Poros Perlawanan. Berbarengan dengan ditempatkannya sistem radar, peringatan dini, dan sistem antirudal dan drone, pasukan Israel juga akan ditempatkan secara besar-besaran di Teluk Persia.
Di akhir laporan, al-Ahed menyatakan bahwa yang jelas proyek ini tidak akan memberikan hasil yang dikehendaki kubu AS-Israel. Poros Perlawanan dengan memiliki elemen-elemen strategis di bidang persenjataan dan kekuataan militer sudah siap untuk segala opsi.
“Poros Perlawanan juga memiliki kekuatan ofensif dan preventif di level yang tak terduga. Perang apa pun yang dilancarkan Israel atas Iran atau pihak mana pun di Poros Perlawanan akan mendatangkan konsekuensi besar bagi Tel Aviv serta akan menjadi kekeliruan terakhir yang dilakukan Rezim Zionis,” tegas al-Ahed.
