Iran dan Irak Dukung Inisiatif Sekjen PBB yang Picu Amarah Israel
POROS PERLAWANAN– Jubir Kemenlu Irak Basim al-Awwadi pada hari Kamis 7 Desember menyatakan, Baghdad secara resmi mendukung sikap Sekjen PBB Antonio Guterres terkait urgensi mengakhiri perang Gaza; sikap yang membuat Israel sangat marah.
“Kami di Irak menegaskan, bencana yang terjadi akibat agresi (Israel) di Gaza dan berubah menjadi tragedi kemanusiaan ini membutuhkan intervensi internasional segera demi menghentikannya…Kami sudah memperingatkan sejak hari pertama…supaya situasi tidak terseret kepada hal-hal yang tidak menyenangkan. Kami katakan bahwa tidak adil jika pembunuh dan korban dipandang sama,”kata al-Awwadi, Fars memberitakan.
Jubir Kemenlu Iran Naser Kanani juga menyambut baik inisiatif Guterres dalam menggunakan wewenangnya untuk menghentikan agresi Israel ke Gaza. Menurut Kanani, Dewan Keamanan PBB tidak bisa cuci tangan dengan dalih apa pun untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Guterres pada Rabu malam mengirim surat ke Dewan Keamanan dan memperingatkan situasi di Gaza. Surat ini ditulis berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB terkait ancaman perdamaian dunia.
“Kondisi di Gaza mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Masyarakat internasional harus menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri krisis ini,” tulis Guterres.
Sekjen PBB meminta dari Dewan Keamanan untuk memberlakukan tekanan demi mencegah terjadinya krisis kemanusiaan. Ia juga mendesak diberlakukannya gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.
Berdasarkan Pasal 99, Sekjen PBB bisa menarik perhatian Dewan Keamanan kepada setiap topik yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Sekjen PBB bisa menyeru anggota Dewan Keamanan untuk mengadakan rapat darurat guna mengatasi krisis potensial.
Sepanjang sejarah, Pasal 99 ini hanya digunakan sebanyak 9 kali. Pasal ini baru digunakan untuk pertama kalinya semenjak Guterres menjabat sebagai Sekjen di tahun 2017.
Inisiatif Guterres ini membuat marah Otoritas Rezim Zionis. Menlu Israel Eli Cohen melalui medsos X mencuit,”Sekjen Guterres adalah ancaman bagi perdamaian dunia. Permintaannya untuk mengaktifkan Pasal 99 dan desakan untuk gencatan senjata di Gaza adalah bentuk dukungan untuk organisasi teroris Hamas.”
Ini bukan kali pertama Guterres direndahkan oleh Cohen. Pada Oktober lalu, Menlu Israel menganggap Guterres tidak layak memimpin PBB dan memintanya untuk mundur.
