Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Iran Kecam Pedas Intervensi ‘Bernuansa Politis’ Komisaris HAM PBB Soal Krisis Air di Khuzestan

Iran Kecam Pedas Intervensi 'Bernuansa Politis' Komisaris HAM PBB Soal Krisis Air di Khuzestan

POROS PERLAWANAN – Komisaris Tinggi HAM PBB merilis statemen bernada intervensi terkait krisis air di Provinsi Khuzestan. Menanggapi statemen itu, Jubir Kemenlu Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan, ”Pernyataan Komisaris tentang kejadian di Khuzestan sangat disesalkan, karena tidak memiliki kredibilitas, penuh dengan tuduhan kosong dan informasi keliru.”

“Tuduhan-tuduhan yang dilayangkan ini mengabaikan upaya luas Otoritas Pemerintahan, Hukum, Keamanan, dan media Iran untuk mengurangi kesusahan warga provinsi ini dan mengatasi problem yang ada. Ini adalah bukti terpenting bahwa statemen ini bernuansa politis dan tidak kredibel. Dari sisi ini, statemen Komisaris Tinggi lebih mirip sebuah pernyataan politis dengan narasi permusuhan, alih-alih pernyataan seorang pejabat internasional HAM,” tandas Khatibzadeh, seperti diberitakan Fars.

Menurutnya, komentar tendensius dan “awam” terkait manajemen sumber-sumber air Iran berada di luar wewenang Komisaris Tinggi. Lembaga yang dipimpinnya, kata Khatibzadeh, juga tidak memiliki relevansi untuk mengemukakan pendapat dalam masalah ini.

“Krisis air di Khuzestan adalah akibat dari rangkaian fenomena alam, terutama musim kemarau tahun ini. Juga merupakan dampak dari tindakan-tindakan emosional sepihak yang dipaksakan atas negara kami, sehingga menghalangi transfer teknologi dan investasi di sektor air Khuzestan.”

“Pertanyaannya adalah: kenapa Komisaris hingga kini, tanpa rasa malu, tidak mengecam sanksi-sanksi ilegal yang dijatuhkan AS atas bangsa Iran, sehingga menginjak-injak HAM mereka? Kenapa Komisaris hanya merasa cukup dengan mengucapkan kata-kata pendek dan lembek (terkait sanksi AS)?” tukas Khatibzadeh.

“Tampaknya upaya Kantor Komisaris untuk menciptakan minoritas dan perpecahan di tengah bangsa bersatu Iran dilakukan dalam rangka program politik sebagian negara tertentu, yang sudah diketahui memusuhi bangsa Iran. Negara-negara ini adalah mereka yang menyalahgunakan konsep mulia HAM dan mendukung resolusi-resolusi politis anti-HAM atas Iran di Dewan HAM dan Sidang Umum PBB,” tandasnya.

Ia menegaskan, Iran menghormati hak warganya untuk melakukan unjuk rasa damai dalam rangka memprotes krisis air di Khuzestan. Khatibzadeh menambahkan, keberadaan aparat keamanan dalam unjuk rasa semacam ini juga hal lumrah dan legal, yang bertujuan menjaga ketertiban.

“Gugurnya seorang petugas polisi dan terlukanya sebagian yang lain menunjukkan infiltrasi antek-antek asing di tengah para pengunjuk rasa, yang tujuannya adalah menyulut kerusuhan dan menciptakan bentrokan buatan,” pungkas Khatibzadeh.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *