Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Iran Tak Bakal Terintimidasi oleh Lawatan Biden ke Timteng

Iran Tak Bakal Terintimidasi oleh Lawatan Biden ke Timteng

POROS PERLAWANAN – Utusan Uni Eropa, Enrique Mora melalui akun Twitter-nya menulis, ”Sayangnya dua hari perundingan intensif dan tak langsung di Doha terkait kesepakatan nuklir belum menghasilkan kemajuan yang diharapkan Tim Uni Eropa selaku koordinator”.

“Kami akan melanjutkan upaya untuk menghidupkan sebuah kesepakatan kunci”, lanjutnya.

Di lain pihak, negosiator Iran, Ali Bagheri menyatakan bahwa perundingan Doha dibentuk dalam koridor yang sudah ditentukan sebelumnya.

“Waktu dan tempat perundingan mendatang antara kami dan Mora tengah difinalisasi,” tegas Bagheri.

Anggota Tim Negosiator Iran, Mohammad Marandi berpendapat, ”Tidak bisa diharapkan bahwa perundingan yang hanya berlangsung 2 hari membuahkan solusi positif. Kami tidak menganggap serius statemen-statemen pejabat AS di media.”

Hal yang mendorong kami untuk mengungkap pernyataan-pernyataan di atas adalah laporan berbagai media dunia, yang mengklaim bahwa Eropa meyakini perundingan Doha mungkin saja “terpengaruh” oleh rencana kunjungan Presiden AS, Joe Biden ke Kawasan dan tujuan-tujuan kunjungan tersebut. Di antaranya adalah isu pembentukan “NATO Arab-Israel” untuk menghadapi Iran dan penggabungan sistem pertahanan udara Saudi, UEA, Bahrain, dan Israel. Media-media mengklaim, kunjungan ini membuat Iran “terintimidasi” sehingga akan melunak dalam perundingan Doha.

Kami tidak membenarkan atau menyangkal klaim-klaim media ini. Namun satu-satunya hal yang bisa dikonfirmasi adalah “Iran tidak akan mengabaikan garis merahnya, juga tak akan terintimidasi oleh peristiwa regional atau internasional mana pun. Iran dengan kekuatan, nalar, dan perencanaannya bisa membela hak sahnya dan tak akan mundur darinya”.

Kita sudah menyaksikan berbagai statemen mengancam dari kubu AS atau Eropa, baik sebelum maupun setelah perundingan Doha. Semua mereka mengklaim, perundingan ini adalah peluang terakhir untuk menghidupkan kesepakatan nuklir dengan Iran. Sebagian pihak lain juga berkata AS seharusnya mengkaji opsi-opsi lain.

Meski demikian, negosiator Iran tidak terpengaruh oleh kehebohan media dan ancaman Barat ini. Ia menegaskan tidak akan melunak, baik di Doha, Wina, atau tempat lain, di hadapan kekuatan-kekuatan besar dunia.

Iran menegaskan, segala opsi lain, yang digulirkan tiap beberapa saat, pasti akan gagal. Hal ini terbukti oleh pengalaman Iran selama 4 dekade terakhir. Sebab itu, AS dan Eropa semestinya menggunakan kesempatan yang tak akan diberikan Iran kepada mereka lagi, tanpa terpengaruh oleh kunjungan Biden ke Kawasan atau ancaman-ancaman Israel dan aliansi militer.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *