Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat Palestina

Hamas Tolak Hasil Investigasi Tendensius Soal Abu Akleh Versi AS yang Terang-terangan Memihak Israel

Hamas Tolak Hasil Investigasi Tendensius Soal Abu Akleh Versi AS yang Terang-terangan Memihak Israel

 

POROS PERLAWANAN – Hamas menolak hasil investigasi AS terkait pembunuhan Shireen Abu Akleh. Faksi Perlawanan ini menyebut hasil investigasi itu secara terang-terangan memihak versi Israel, menghina (menganggap murah harga) darah orang Palestina, dan merupakan upaya untuk membebaskan Rezim Zionis dari konsekuensi teror ini.

Dilansir Fars, Hamas menolak hasil investigasi AS karena berlawanan dengan hasil investigasi-investigasi sebelumnya.

Kantor berita Shehab melaporkan, Hamas menegaskan bahwa Rezim Zionis adalah pihak pertama yang bertanggung jawab langsung atas pembunuhan disengaja terhadap jurnalis al-Jazeera itu.

Faksi ini menuntut penyelidikan internasional independen dan perujukannya ke Mahkamah Pidana Internasional untuk mengungkap kebenaran serta menghukum para pelaku kejahatan ini.

Kemenlu AS pada Senin 4 Juli memublikasikan hasil penyelidikannya atas teror jurnalis berkewarganegaraan ganda AS-Palestina itu.

Kendati mengakui bahwa peluru ditembakkan ke arah Abu Akleh dari posisi Tentara Israel, Kemenlu AS menggunakan berbagai dalih dan justifikasi untuk mengecilkan aspek kejahatan ini serta membersihkan nama Rezim Zionis.

Dalam laporannya, Kemenlu AS mengklaim bahwa “para analis independen dan pihak ketiga tidak bisa sampai kepada kesimpulan spesifik terkait asal peluru yang membunuh Abu Akleh”. Kemenlu AS mengaku, para pakar proyektil menyimpulkan bahwa peluru itu sudah rusak sehingga tidak memungkinkan pengambilan kesimpulan jelas.

Keberpihakan AS kepada Israel terkait kematian salah satu warganya sendiri memicu amarah netizen di dunia maya.

Redaktur majalah Intifada, Maureen Murphy dalam cuitannya menulis, ”Menjijikkan. AS secara sengaja menutupi tanggung jawab Israel dalam pembunuhan disengaja atas Shireen Abu Akleh. AS bahkan menjustifikasinya dengan menyatakan bahwa peristiwa ini terjadi setelah ‘serangan teroris’ di Israel”.

Jurnalis Lebanon-AS, Rania Khalek mendeskripsikan penyelidikan AS sebagai “justifikasi untuk pembunuhan warganya sendiri”.

Seorang pejabat senior dalam wawancara dengan al-Jazeera mengatakan, ”Faktanya jelas. Namun Pemerintah AS masih saja membuat-buat kendala untuk menerangkan fakta ini. Kami menegaskan bahwa Israel telah membunuh Abu Akleh dan harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *