Israel Bentuk Tim Psikiater Cegah Serdadu yang Berniat Bunuh Diri
POROS PERLAWANAN– Divisi Pemberdayaan di IDF (Israel Defence Force) berencana memulai sebuah program untuk membantu para serdadu yang mengalami gangguan psikis lantaran perang di Gaza.
Diberitakan Fars, harian Yedioth Ahronoth pada hari Minggu 24 Desember mengutip dari Divisi Pemberdayaan IDF bahwa sejumlah psikiater dan perawat akan ditugaskan untuk mengobat para serdadu yang cenderung bunuh diri.
Melalui program ini, para petinggi IDF berniat mengevaluasi para serdadu yang menderita gangguan kejiwaan. Menurut laporan Yedioth Ahronoth, perang di Gaza telah menewaskan banyak serdadu Rezim Zionis. Banyak dari mereka yang mengalami cacat jasmani, sementara sebagian lain menderita gangguan kejiwaan.
Sebelum ini, harian Haaretz melaporkan bahwa sedikitnya 500 serdadu Israel sejak awal perang Gaza hingga kini mengalami problem kejiwaaan dan depresi.
Menurut Haaretz, gangguan psikis para serdadu Zionis disebabkan perang di Gaza dan tiadanya hasil yang diperoleh Militer. Mereka juga mengalami masalah kejiwaan ini lantaran takut disergap pasukan Hamas di Gaza.
IDF kehilangan sejumlah besar pasukannya lantaran penyergapan-penyergapan ini. Sumber-sumber resmi Israel hingga kini mengumumkan, jumlah serdadu IDF yang tewas di Gaza mencapai hampir 500 orang. Namun ada laporan-laporan yang menyatakan bahwa jumlahnya lebih dari 1.000 orang.
Rencananya program pemberdayaan kejiwaan ini akan dimulai pada Februari mendatang. Program ini mencakup para serdadu yang tengah dirawat lantaran pertempuran yang mereka jalani di Gaza. Jumlah mereka mencapai 13.500 orang.
Nama 2.800 serdadu masuk dalam daftar program pemberdayaan kejiwaan. Tiga persen dari mereka dalam kondisi berbahaya, sedangkan 18 persen menderita gangguan psikis yang disebabkan depresi pascasyok.
Kanal 13 Israel memberitakan, tiga ribu serdadu yang terluka dalam perang diklasifikasikan dalam serdadu invalid. Sejak dimulainya Operasi Badai al-Aqsa, serdadu Israel yang terluka mencapai 5 ribu orang.
