Israel Tekan Mesir agar Tidak Jalin Hubungan dengan Iran
POROS PERLAWANAN-Harian Yedioth Ahronoth pada hari Kamis 18 Mei melaporkan, di saat Iran dan Mesir tengah berunding untuk memulihkan hubungan, Israel menekan Kairo demi mencegah terwujudnya rekonsiliasi.
Diberitakan Fars, Yedioth Ahronoth menulis bahwa di saat Otoritas Iran berusaha menjalin hubungan dengan Mesir dan bicara soal kerja sama ekonomi Teheran-Kairo, para utusan Israel ke Mesir berupaya menjelaskan kepada negara ini bahwa hubungan dengan Teheran tidak membawa manfaat apa pun dan ide ini harus disingkirkan.
Menurut harian Zionis ini, kanal dialog antara para wakil Iran dan Mesir telah dibuka di Irak pada Maret lalu dan masih terus berlanjut.
“Penting untuk memerhatikan waktu dan momen terjalinnya hubungan ini. Terutama setelah Mesir telah terlibat sebagai mediator untuk menghentikan perang antara Israel dan Jihad Islam baru-baru ini,”tulis Yedioth Ahronoth.
Kekhawatiran Rezim Zionis akan hubungan Teheran-Kairo mengemuka di saat sejumlah sumber mengabarkan pertemuan keamanan baru antara pihak berwenang Iran dan Mesir dengan mediasi Irak pada bulan Juli mendatang.
Sumber-sumber tingkat tinggi Irak pada 5 Mei ini memberi tahu al-Arabi al-Jadid bahwa perwakilan Iran dan Mesir telah bertemu di Baghdad berkat mediasi PM Muhammad al-Sudani. Tujuan al-Sudani dari tindakan ini adalah mengulang mediasi Irak untuk Saudi-Iran, yang berujung kepada 6 putaran perundingan pembuka antara kedua belah pihak.
Tidak sulit untuk memprediksi bahwa Rezim Zionis gusar terhadap potensi rekonsiliasi Iran-Mesir. Sebelum ini, pihak Zionis juga sangat murka atas pemulihan hubungan Teheran-Riyadh, sampai-sampai Netanyahu menyatakan bahwa “Saudi telah bermitra dengan kesialan.”
Sehubungan dengan peningkatan hubungan Teheran-Kairo, Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan,”Sebagian negara berusaha mendorong Mesir dan Iran untuk meningkatkan hubungan. Kita selalu menyambut baik perluasan hubungan Teheran-Kairo. Para wakil dan pelindung kepentingan Iran-Mesir melakukan pertemuan-pertemuan baik di Teheran serta Kairo. Ada akses bagus ke para petinggi kedua negara.”
