Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Diplomat Veteran AS: Iran Sama Sekali Tidak Gentar kepada Kita

Diplomat Veteran AS: Iran Sama Sekali Tidak Gentar kepada Kita

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan Israel Hayom, diplomat veteran Amerika, Dennis Ross menyatakan bahwa tak seperti seharusnya, Iran tidak takut sama sekali kepada Amerika.

“Mereka dalam proses pengayaan 60 persen. Mereka secara terang-terangan melakukan uji coba yang memungkinkan pengayaan hingga level 83,7 persen,” kata Ross, dilansir al-Alam.

“Saya ingin kebijakan kami diubah dan lebih gamblang. Alih-alih mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja, harus saya katakan bahwa kami mengutamakan demokrasi. Prioritas kami adalah diplomasi menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.”

“Iran harus tahu bahwa mereka telah menanam investasi di bidang infrastruktur nuklir selama 40 tahun. Mereka menempatkan semua investasi ini di ambang bahaya,” imbuh diplomat yang pernah bekerja sebagai Penasihat Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama tersebut.

“Adalah fakta bahwa Iran telah mengayakan hingga level 60 persen. Mereka juga memiliki 16 cascade dari sentrifugal baru, yaitu sentrifugal modern IR6… Artinya mereka berada dalam jalur yang meski saat ini tidak berencana membuat bom nuklir, tapi mereka memosisikan diri dalam situasi yang memberikan opsi kepemilikan sebuah senjata nuklir,” kata Ross.

“Mereka berencana untuk sampai ke tahap yang bukan hanya memiliki opsi ini saja, tapi juga pembalikannya akan sangat sulit. Mereka tak punya rasa takut dan tidak merasa bahwa hal ini menempatkan mereka dalam bahaya.”

“Oleh karena itu, kita harus menjalin hubungan dan berdialog dengan mereka sedemikian rupa, sehingga baik dalam ucapan maupun tindakan ada alasan bagi mereka untuk sadar bahwa kondisi sudah berbeda,” pungkas Ross.

Iran sebagai anggota NPT secara resmi menyatakan bahwa kegiatan nuklirnya bersifat damai. Iran juga menandatangani perjanjian nuklir dengan enam kekuatan dunia pada 2015, yang disebut JCPOA, untuk meyakinkan dunia akan status damai program nuklirnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *