Kawan Sejati Lebanon adalah Iran dan Suriah, Bukan Saudi
POROS PERLAWANAN – Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah dalam pidatonya Kamis kemarin menyinggung konflik Beirut-Riyadh, yang disulut tudingan Saudi kepada Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi.
“Ada beberapa kemungkinan dalam hal ini. Pertama, Saudi belum pernah mendengar statemen Kordahi sebelum ini. Setelah mendengarnya, Saudi marah dan menuntutnya untuk mundur… Namun reaksi Saudi sangat berlebihan dan tak bisa dimengerti… Statemen bahwa perang di Yaman adalah sia-sia sudah kerap diutarakan sebelum itu. Bahkan dinyatakan sendiri di AS atau oleh Sekjen PBB sendiri. Namun Saudi tidak bereaksi apa-apa terhadap mereka,” kata Sayyid Nasrallah, sebagaimana diberitakan Fars.
Sekjen Hizbullah juga menyindir klaim Riyadh bahwa Raja Saudi adalah “pelayan Islam”. Menurut Sekjen Hizbullah, dalam beberapa tahun terakhir ada sejumlah negara yang menghina Rasululah s.a.w. dan Islam, tapi Saudi tidak pernah mengusir Dubes negara itu atau membekukan ekspor-impornya.
“Apakah yang dikatakan Menteri Informasi lebih keji daripada penghinaan terhadap Rasulullah?” tanya Sayyid Nasrallah.
Ditujukan kepada Otoritas Saudi, ia menambahkan, ”Jika kalian bermasalah dengan sebagian warga Lebanon, yaitu Hizbullah, kenapa kalian mengusir Dubes Lebanon? Kenapa kalian bertindak semacam ini dengan kawan kalian, Lebanon? Ini adalah pertanyaan yang mesti diajukan kepada kawan-kawan Saudi di Lebanon.”
“Lihatlah Suriah dan apa yang dilakukan politisi Lebanon selama 16 tahun kepada negara itu. Namun berkat kapal-kapal tanker pemuat BBM Iran, akhirnya AS meminta distribusi gas dari Mesir dan Yordania melalui Suriah untuk dikirim ke Lebanon.”
“Suriah langsung menyetujuinya, tanpa menghujat Lebanon atau mengkritik segala perlakuan buruk terhadapnya. Inilah kawan sejati.”
“Contoh lain adalah Iran. Berapa banyak orang di Lebanon yang menjelek-jelekkan Iran. Namun Iran selalu menyatakan siap membantu Lebanon. Pernahkah Iran berkata bahwa jika bukan karena mereka, Lebanon akan menjadi begini dan begitu (seperti yang diucapkan sebagian negara seperti Saudi)?”
Sayyid Nasrallah menegaskan, Hizbullah mendukung sikap Kordahi dan memintanya agar jangan mengundurkan diri. Ia menyatakan, kepentingan Lebanon jangan sampai dikalahkan oleh tuntutan-tuntutan dari negara asing.
